
Surat rekomendasi dosen adalah salah satu dokumen yang diminta sebagai salah satu persyaratan dalam lowongan pekerjaan tertentu atau pun persyaratan mendaftar beasiswa S2 atau S3. Sebenarnya, surat rekomendasi dosen itu isinya apa aja, sih? Lalu, gimana cara memintanya?
Isi Surat Rekomendasi Dosen
Surat rekomendasi dosen, atau dalam bahasa Inggrisnya letter of recommendation, pada dasarnya berisikan gambaran diri kamu, kualifikasi (skill serta kompetensi), dan tentunya deskripsi penilaian objektif dari dosen mengenai potensi yang kamu miliki. Bisa juga berisikan pencapaianmu bersama dosen, misalnya proyek penelitian.
Pada umumnya, surat ini ditulis nggak melebihi dari 1 halaman. Secara kepenulisan, surat ini ditulis dari perspektif dosen yang kamu minta referensinya. Jadi, surat ini memberikan kesan personal namun tetap objektif mengenai kamu sebagai mahasiswa yang pernah diajarnya dan bagaimana sosokmu di mata beliau.
Bahkan beberapa mahasiswa yang udah jadi alumni pun bingung karena menganggap meminta surat rekomendasi dosen itu halnya susah dan ribet. Mayoritas merasa kesulitan karena nggak begitu dekat dosen yang akan dimintai referensinya. Ada pula yang udah lulus beberapa tahun yang lalu, jadi enggan meminta karena kemungkinan dosen tersebut udah lupa.
Nah, nggak usah khawatir, kamu bisa ikuti tips berikut ini untuk meminta surat rekomendasi dari dosenmu!
Tips Meminta Surat Rekomendasi Dosen
1. Dekat dengan dosen
Meminta surat rekomendasi dosen bakal lebih mudah kalau kamu dekat dengan dosen tersebut. Kamu jadi nggak merasa sungkan yang berlebihan, dosenmu juga pasti udah tahu tentang kamu.
Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar dekat dengan dosen. Misalnya, dengan menjadi ketua kelas atau aktif bertanya ketika kamu berada di kelasnya. Menjalin hubungan baik dengan dosen ada kalanya bermanfaat juga, lho!
2. Jika dosen lupa dengan kamu, lakukan hal ini
Dosen nggak cuma mengajar satu murid aja. Coba bayangkan banyaknya mahasiswa yang harus diajar oleh dosenmu untuk satu angkatan. Jadi, jangan mengharapkan bahwa dosen ingat dengan kamu, apalagi kalau kamu nggak begitu dekat dengannya. Kalau begitu, apa yang harus dilakukan?
Tentu aja kamu bisa buka dengan perkenalan terlebih dahulu, ya. Entah itu melalui email atau bertemu langsung, kenalkan dulu siapa dirimu, dari prodi apa, dan angkatan berapa. Kalau dirasa perlu, kamu bisa siapkan berkas-berkas pendukung seperti, transkrip nilai, CV, atau pun ijazah (kalau kamu udah lulus).
3. Jelaskan maksudmu secara to-the-point
Yap, meski basa-basi itu perlu, kamu harus ingat bahwa tujuannya adalah meminta surat rekomendasi dari dosen tersebut. Tapi, tentu meminta surat rekomendasi itu nggak hanya sekadar meminta aja. Pasti kamu perlu menjelaskan juga kenapa kamu butuh dokumen itu.
Kamu bisa menyiapkan terlebih dahulu alasanmu meminta surat rekomendasi. Misalnya untuk kebutuhan mendaftar beasiswa S2/S3, jelaskan bidang studi apa yang akan diambil dan elaborasi dengan bidang studi yang sebelumnya kamu geluti di jenjang sebelumnya. Jadi, kamu harus bisa meyakinkan dosen tersebut agar mendapatkan rekomendasinya.
4. Membuat proposal surat rekomendasi yang ditulis sendiri
Ada saat dimana dosen pasti terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Jadi, beliau nggak punya banyak waktu untuk membuatkan kamu surat rekomendasi. Sebagai solusinya, kamu bisa menawarkan diri untuk menulis surat rekomendasi sendiri. Hal ini wajar dilakukan kok, terutama kalau dosen tersebut terlalu sibuk.
Nantinya, dosen bakal tinggal memeriksa aja. Kalau dirasa udah oke, dosen cuma perlu tanda tangan di surat rekomendasi yang udah kamu buat tersebut.
5. Jangan lupa untuk berterima kasih
Ini adalah etika yang wajib dilakukan setelah meminta pertolongan apa pun dari siapa pun, termasuk saat meminta surat rekomendasi dosen. Kalau kamu udah berhasil lolos dari seleksi pekerjaan atau pun beasiswa, hal itu juga berkat adanya surat rekomendasi dari dosen. Jadi, jangan lupa untuk bilang terima kasih, ya!
Menjaga hubungan kamu dengan dosen juga bisa jadi upaya rasa terima kasihmu. Intinya, jangan jadi kacang yang lupa kulitnya.
Akhir kata, surat rekomendasi dosen bisa memperlancar jalan ketika mendaftar pekerjaan atau beasiswa. Bisa dibilang susah-susah gampang, tapi kamu pasti bisa menerapkan tips-tips di atas, kok!

Tidak ada komentar saat ini.