
Content Writer – Hai, Sobat CICIL! Kamu punya hobi menulis dalam sebuah blog? Keep it up Sobat, karena mungkin aja kamu bisa mendalami salah satu profesi dalam fungsi marketing yang bersinggungan langsung dengan tulis-menulis, yaitu Content Writer!
Profesi ini adalah salah satu yang paling dicari oleh banyak perusahaan untuk menghasilkan tulisan yang mampu menggaet target audiens mereka. Udah tahu belum jenis-jenis tulisan yang diproduksi oleh profesi ini?
[Baca Juga: Belajar Content Writing untuk Membuat Konten yang Menarik]
Nggak sedikit juga yang mengira bahwa Content Writer itu sama halnya dengan Copywriter. Padahal output yang dihasilkan dari kedua profesi ini berbeda, lho. Nah, untuk menghindari salah kaprah ini, yuk pahami lebih jauh tentang profesi Content Writer!
Mengenal Content Writer dan Perbedaannya dengan Copywriter
Seorang Content Writer bertanggung jawab untuk memproduksi artikel yang relevan dengan branding perusahaan. Tujuannya, untuk menambah awareness target audiens dan menaikkan traffic laman web. Nantinya, diharapkan agar target audiens jadi tahu mengenai brand perusahaan.
Namun, nggak hanya artikel, Content Writer juga dapat memproduksi tulisan dalam media sosial, buku panduan, ataupun email marketing, lho! Oleh karena itu, tujuan dan fungsi dari profesi yang satu ini beragam!
Lalu, apa bedanya dengan Copywriter? Same but different, ada beberapa perbedaan yang mencolok antara Content Writer dan Copywriter meski keduanya sama-sama memproduksi tulisan.
1. Tujuan
Seperti yang udah disebutkan di atas, tujuan dari tulisan yang dihasilkan oleh Content Writer umumnya untuk menambah awareness target audiens serta meningkatkan engagement mereka dengan konten itu sendiri. Di samping itu, tujuan lainnya adalah agar audiens menjadi lebih teredukasi melalui artikel yang informatif tersebut.
Copywriter punya tujuan yang berbeda. Dalam dunia marketing, ada yang disebut dengan copy yang berisikan kata-kata yang catchy dan persuasif. Copy ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah respons positif dari target audiens yang berupa aksi, seperti membeli barang, mendaftar keanggotaan, ataupun berlangganan.
2. Jenis Tulisan
Content Writer umumnya memproduksi tulisan dalam bentuk yang panjang, seperti artikel ini. Nah, tapi di balik tulisan yang panjang, ada serangkaian proses yang harus dilakukan terlebih dahulu, seperti riset keyword dan sumber informasi yang kredibel. Sehingga nggak hanya informatif, tapi juga dapat dipertanggung jawabkan.
Namun berbeda dengan Copywriter, copy biasanya terdiri dari beberapa kata yang nggak hanya singkat, padat dan jelas, namun juga persuasif dan unik. Nggak hanya itu, seorang Copywriter juga harus menguasai gaya bahasa sesuai dengan citra brand.
3. Media Hasil Tulisan
Karya kedua profesi ini sebenarnya dapat ditemukan di media online dan offline. Hanya saja, pada penempatan yang berbeda. Tulisan seorang Content Writer biasanya dimuat dalam blog perusahaan atau caption di media sosial. Nggak menutup kemungkinan juga untuk di dalam email marketing atau newsletter perusahaan.
Kalau penempatan copy, kamu bisa menemukannya di dalam gambar visual campaign atau ads yang dibuat oleh perusahaan untuk promosi, seperti judul promo, tombol Call-to-Action, tagline, maupun hashtag.
Mau itu Content Writer atau Copywriter, tentu untuk dapat menjalani sebuah profesi kamu perlu bekal ilmu dan pengalaman sebelum terjun langsung secara profesional. Belajar otodidak pun kini bisa kamu lakukan dengan mudah karena adanya segudang informasi gratis di internet.
Namun, pasti tentu aja ada bedanya kalau kamu belajar dari expert-nya langsung yang udah berpengalaman dalam profesinya.
Nah, buat kamu yang ingin memperdalam ilmu content writing dengan bimbingan langsung dari mentor berkualitas dari perusahaan ternama, ikutan aja kursus online Jobhun Academy: Content Writer!
Mengasah Skill Content Writing di Jobhun Academy
Ke-insecure-an terbesar orang yang mau mendalami profesi Content Writer adalah nggak punya portofolio yang belum pernah dipublikasikan, sehingga jadi nggak pede untuk sekadar daftar pekerjaannya. Jangan khawatir, selain belajar content writing dari mentor, kamu bakal punya portofolio tulisan melalui kursus online ini!
Nggak hanya portofolio, berikut adalah keuntungan lain yang bisa kamu dapat dari kelas Jobhun Academy:
- Belajar formula khusus sekaligus praktik langsung.
- Berpeluang mendapat kesempatan bekerja.
- Mentor yang berasal dari perusahaan ternama dan punya pengalaman yang mumpuni.
- Pembelajaran yang optimal dan kondusif.
- Mendapatkan portofolio yang bisa digunakan untuk mendaftar pekerjaan.
Kelas Content Writer dari Jobhun Academy dilakukan dengan format webinar selama 8 kali pertemuan. Agar kamu makin paham dengan content writing, mentor juga akan memberi latihan soal mengenai materi dan teori content writing. Pada akhir pertemuan, akan ada tugas akhir dan setelah menyelesaikannya, kamu bakal dapat sertifikat, deh!
Jobhun juga menawarkan kelas persiapan karir dengan HR dari perusahaan dan startup ternama, lho!
Materi content writing apa aja sih yang bakal kamu pelajari? Ini dia beberapa di antaranya:
- Content writing sesuai dengan target audiens.
- Content writing yang dapat menaikkan traffic laman web.
- Cara riset dan menentukan topik untuk content writing.
- Belajar content writing yang terstruktur.
- Belajar content writing sesuai dengan kaidah SEO (Search Engine Optimization).
Tentunya masih banyak lagi ya yang akan kamu pelajari.
Gimana tertarik untuk ikutan? Kalau iya, ikuti cara berikut ini untuk belajar content writing di Jobhun Academy!
Cara Mendaftar di Kelas Jobhun Academy
- Daftarkan diri kamu di CICIL.co.id.
- Pilih kelas Jobhun Academy: Content Writer di CICIL Belajar.
- Lakukan pembayaran.
- Setelah transaksi berhasil, kamu akan mendapatkan kode voucher melalui email.
- Registrasi ulang pada website Jobhun Academy di sini.
- Masukkan kode voucher yang kamu dapatkan dan upload juga bukti pembayaran pada kolom yang telah tersedia.
Yuk, tunggu apalagi? Buruan daftar kelas Content Writer di Jobhun Academy sebelum kuotanya terpenuhi!

Tidak ada komentar saat ini.