
Bagi para mahasiswa, istilah mapres atau mawapres pasti udah nggak asing terdengar lagi di telinga. Mapres/mawapres adalah singkatan dari mahasiswa berprestasi, yaitu suatu penghargaan untuk mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang tinggi, keterampilan Bahasa Indonesia dan bahasa asing, serta pribadi yang positif dan nasionalis.
Mahasiswa berprestasi ini juga merupakan ajang pembuktian para mahasiswa, baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain, atas prestasi yang dimiliki selama masa perkuliahan. Nggak heran, setiap tahunnya banyak mahasiswa dan mahasiswi yang ingin daftar untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Apakah kamu salah satunya?
Nah, mungkin kamu bertanya-tanya, gimana sih cara menjadi mahasiswa berprestasi? Apa yang harus dilakukan dan cara mendaftarnya? Untuk menjawab pertanyaanmu, CICIL udah merangkum rahasia dan cara sukses untuk menjadi mahasiswa berprestasi di sini. Simak terus sampai habis, ya!
Manfaat Menjadi Seorang Mahasiswa yang Berprestasi
Nggak lain dan nggak bukan lagi kalau banyak mahasiswa yang ingin memiliki penghargaan mapres dari segi manfaatnya. Mapres bukanlah sekadar title atau penghargaan biasa. Dengan memilikinya bisa membuka jalan baru bagi siapapun yang berhasil menyandangnya.
Apa aja kira-kira manfaat menjadi mahasiswa berprestasi? Berikut adalah beberapa manfaatnya.
1. Kesempatan untuk mendapatkan beasiswa
Penerima beasiswa tentu haruslah mahasiswa yang memiliki prestasi bagus, baik itu akademik maupun non-akademik. Asesor dari pemberi beasiswa pasti juga akan lebih mempertimbangkan mahasiswa yang pernah mengikuti kompetisi atau kejuaraan, apalagi kalau pernah memenangkannya.
Jadi, kalau kamu adalah seorang mahasiswa berprestasi, mendapatkan beasiswa itu udah jadi hal yang lumrah. Yap, ini angin segar bagi kamu yang punya cita-cita mendapatkan beasiswa atau melanjutkan studi di luar negeri!
2. Menambah pengalaman
Seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi nggak mudah, pasti ada beberapa tahapan yang harus kamu lalui dan persaingan dengan mahasiswa-mahasiswi lainnya yang ketat. Tapi, itulah sebenarnya pengalaman yang nggak bisa dilupakan, yaitu proses kamu ketika mengikuti seleksinya. Meski pada akhirnya nggak lolos, hal ini bisa jadi pelajaran berharga buat diri sendiri, kan?
Selain itu, mahasiswa berprestasi sering diundang menjadi pembicara untuk acara-acara kemahasiswaan yang bisa mengasah kemampuan public speaking-mu. Menjadi mapres juga akan membawa nilai plus pada CV kamu, lho. Nantinya pasti bakal berguna saat kamu sudah lulus kuliah untuk melamar pekerjaan.
3. Dekat dengan dosen
Yap, salah satu manfaat menjadi mahasiswa berprestasi adalah dekat dengan dosen. Ketika kamu hendak mengikuti lomba penelitian sebagai contohnya, kamu butuh bimbingan dari seorang dosen, dan dosenmu pasti dengan senang hati akan membimbingmu, mulai dari mencari topik, menentukan gagasan atau ide, memeriksa hasil penelitian, hingga memberi masukan.
Kalau kamu dekat dengan dosen, ada juga peluang untuk diajak menjadi asisten dosen atau diajak melakukan penelitian. Hal ini bisa membuka pintu karirmu di masa depan dan tentu menambah pengalamanmu juga selama menjadi mahasiswa. Nggak semua mahasiswa punya kesempatan seperti ini, lho!
4. Mendapatkan rekognisi civitas akademika
Pihak kampus biasanya akan mengumumkan siapa aja mahasiswa yang mendapatkan penghargaan mahasiswa berprestasi ke semua channel kampus seperti media sosial, website, bahkan banner di gedung kampus. Jadi, siapa yang nggak bakal mengetahui kalau wajah seorang mapres udah terpampang nyata pada channel-channel tersebut, kan?
Sebagai imbas positifnya, kamu berkesempatan jadi pengisi acara pada acara kampus atau di luar kampus untuk membagikan pengalaman serta tips-tips seputar mahasiswa berprestasi.
5. Membanggakan orang tersayang
Selain jadi ajang untuk pembuktian kepada diri sendiri, menjadi mahasiswa berprestasi juga tentu akan membuat orang terdekatmu seperti orang tua, keluarga, sahabat, teman, bahkan dosen, merasa bangga atas prestasi yang dicapai.
Terutama orang tuamu, akan sangat bangga karena secara nggak langsung kamu memberikan hadiah bahwa kamu udah melakukan hal terbaik sebagai mahasiswa. Perjuangan mereka untuk menyekolahkan kamu hingga jenjang kuliah udah terbayar dengan baik.
Manfaat menjadi mapres oke banget, kan? Nah, sekarang gimana cara menjadi mahasiswa berprestasi sih? Mapres punya kebiasaan-kebiasaan yang bisa kamu ikuti, lho!
Kebiasaan yang Dilakukan oleh Seorang Mahasiswa Berprestasi
Kebiasaan-kebiasan berikut ini mungkin bisa membantu kamu untuk memiliki kehidupan perkuliahan yang lebih baik dan bahkan menjadi mahasiswa berprestasi. Yuk, coba ikuti!
1. Paham dengan jam produktif sendiri
Setiap orang punya jam produktif yang berbeda-beda. Jam produktif sendiri artinya adalah waktu di saat otak dan organ tubuh kamu dapat bekerja dengan optimal, sehingga kamu pun dapat secara 100% fokus, bekerja lebih cepat, dan mampu menyerap informasi/materi lebih banyak. Jadi, kamu akan lebih produktif pada rentangan jam produktif itu.
Secara garis besar, ada dua tipe umum jam produktif manusia, yaitu early bird yang cenderung produktif di pagi hari dan night owl yang cenderung di malam hari. Nah, kamu wajib banget paham di jam-jam mana kamu bisa produktif, Sobat CICIL!
2. Mempunyai to-do-list
Sebagian besar mahasiswa berprestasi punya segudang aktivitas akademik maupun non-akademik, alias mereka aktif banget berkegiatan. Agar semua kegiatan dilakukan secara merata dan nggak keteteran, biasanya mapres punya yang namanya to-do-list, yaitu daftar aktivitas-aktivitas yang akan dikerjakan per hari, per minggu, ataupun per bulan.
Mempunyai to-do-list bakal membantu kamu untuk membagi waktu. Jadi, meski punya banyak kegiatan, kamu nggak bakal kehilangan jejak waktu dan arah atas apa yang harus dikerjakan.
Membuatnya gampang, kok! Kamu tinggal tuliskan aktivitas apa aja yang bakal kamu lakukan di hari itu, misalnya ngerjain tugas, rapat BEM, deadline tugas, atau lainnya. Lalu tentukan jam di mana kamu bakal mengerjakan aktivitas tersebut. Mempunyai to-do-list juga bakal membantu kamu lebih disiplin.
3. Tahu gaya belajar yang pas
Yap, mahasiswa berprestasi juga paham dengan gaya belajar yang dimilikinya. Memahaminya tentu bisa membuat kamu lebih mudah untuk mencerna dan menyerap informasi yang didapat dalam perkuliahan. Kamu juga bakal paham pendekatan belajar mana yang dianggap efektif dan membantu banget saat proses belajar.
Misalnya, kamu adalah tipe mahasiswa yang punya gaya belajar visual. Kamu bisa menyiasati kebosanan dalam belajar dengan membuat catatan yang dikemas secara kreatif dalam bentuk journaling. Selain membantumu lebih fokus, juga akan mengasah kemampuan otak karena kamu menuliskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh dosen.
Nah, Sobat CICIL, intinya kebiasaan mahasiswa berprestasi ini nggak jauh-jauh dari memahami diri sendiri. Jadi, fokusin aja pada diri kamu sendiri tentang aspek-aspek di atas, ya!
Cara Menjadi Mahasiswa Berprestasi
Cara menjadi mahasiswa berprestasi itu nggak cuma sekadar belajar terus sampai tengah malam lho, yang ada malah kita sendiri yang merasakan burnout. Oleh karena itu, sekarang CICIL akan ngasih tahu kamu beberapa cara menjadi mahasiswa berprestasi.
1. Membaca/menulis ulang materi kuliah
Menyimak dosen saat perkuliahan aja nggak cukup. Kamu butuh memahami betul apa yang dosen berikan dengan cara membaca atau menulis ulang materi kuliah tersebut. Selain membuat lebih paham, ini akan membantumu biar nggak belajar dengan sks, alias sistem kebut semalam, di saat masa ujian tiba.
2. Memaksimalkan fasilitas kampus
Di kampusmu sendiri sebenarnya udah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat menunjang kamu menjadi mahasiswa berprestasi, seperti perpustakaan. Kamu bisa memaksimalkannya untuk mencari sumber-sumber dari buku, jurnal, maupun skripsi terdahulu yang bisa menambah wawasan. Jadi, ilmu yang kamu dapat nggak hanya dari kelas aja.
3. Menjalin networking yang luas
Mahasiswa berprestasi juga pasti mendapatkan pengaruh dari lingkungan sosial. Untuk itulah, kamu bisa ikut organisasi atau unit kegiatan mahasiswa untuk menjalin networking. Mempunyai network yang luas bisa menambah informasi yang belum kamu ketahui sebelumnya dan juga bisa mengasah soft skills seperti public speaking, problem solving, leadership, dan lainnya.
Di samping mempunyai dan mempertahankan IPK yang tinggi, kamu juga perlu memiliki kegiatan non-akademik sebagai penyeimbang. Selain itu, memahami diri sendiri soal cara belajar yang efektif menurut kamu sendiri dan mempunyai to-do-list itu juga akan sangat membantu aktivitas kamu, lho. Semangat dalam mencapai cita-cita menjadi mahasiswa berprestasi ya, Sobat

Tidak ada komentar saat ini.