
Oleh : Anna Zakiyyah Derajat
“Karier itu perjalanan dan setiap perjalanan adalah pembelajaran,”
Ken Ratri Iswari.
Jumat (11/9) Cicil.co.id mengadakan acara Webinar Series dengan tema “Kalau Bukan Sekarang, Kapan Lagi Gali Potensi” bersama Ken Ratri Iswari, CEO Geekhunter, via Youtube streaming. Seperti yang kita semua tahu bahwa kemampuan individu untuk bekerja sesuai dengan bidang keahliannya merupakan salah satu hal yang sangat penting. Angka pengangguran dari hasil survei Badan Statistik (BPS) Nasional pada 2019 lalu mencapai 1: 422.840, di antaranya disebabkan oleh ketidaksesuaian pekerjaan dengan keahlian yang dimilikinya.
Perceived employability merupakan penilaian individu untuk mengenali keahlian yang dimilikinya, pencapaian terhadap tujuan karir, dan keuntungan lain yang mungkin akan diperoleh dari pekerjaannya. Perceived employability ini berhubungan dengan perilaku adaptif yang akan dikembangkan dan kemampuan melakukan kontrol diri dalam bekerja, sehingga dapat menunjukkan kinerja terbaik mereka.
Konsep perceived employability akan memungkinkan kita sebagai pribadi untuk memusatkan kemampuan adaptasi yang terlihat dari ketiga aspek berikut ini, yaitu (a) identitas karier, merupakan kemampuan untuk mendefinisikan diri dalam konteks pekerjaan yang meliputi identitas peran, identitas pekerjaan, dan identitas organisasi. (b) Adaptasi pribadi merupakan kemampuan dalam menghadapi berbagai perubahan situasi dalam karier melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lain yang berhubungan seperti tindak proaktif, optimis, keinginan untuk selalu belajar, fleksibilitas pribadi dan efikasi diri. (c) Kapital sosial merupakan jaringan sosial yang akan mengarahkan pada kemampuan interpersonal dan kesediaan informasi melalui jaringan kerja yang akan membantu individu untuk memahami peluang karir dan perkembangan organisasi.
“Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menggali potensi diri, yaitu dengan membuat career planning yang meliputi process, knowing who are you, to be sure where you want to go, dan what you want to be in a defined future. Selain itu, kita juga harus memiliki strategi, belajar banyak hal tentang marketing, harus tahu interest dan kesukaan kita, tipe personality, mencoba berbagai self assessment test, explore career options-narrow down the list, skill up, dan experience,” ucap Ken.
Program perencanaan, pelatihan, dan pengembangan karir dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman terhadap pekerjaan. Jika kita memiliki kompetensi terhadap pekerjaan itu, maka kita akan mendapatkan banyak kesempatan untuk mengikuti tahapan jenjang karir dan akan mencapai jenjang karir yang baik. Perencanaan karier adalah proses menentukan tujuan karir serta jalur untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga membantu mewujudkan peluang kerja yang sama tanpa memandang perbedaan.
“Dalam berkompetisi mendapatkan karier itu susah. Maka dari itu, kita harus bisa do more dari orang lain untuk punya karier yang bagus. Perbanyak relasi dan selalu aktif dalam setiap kesempatan untuk menarik perhatian banyak perusahaan. Menurut saya, dalam hal menunjang karier, melakukan riset itu sangat diperlukan. Sebelum kita menyerahkan diri kepada satu perusahaan untuk dijadikan pegawainya, kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana perusahaan itu, siapa saja yang bertanggung jawab di dalamnya, berproses yang keras untuk sampai pada garis tujuan, dan memiliki planning yang matang, meminta partner kerja atau bos untuk me-review pekerjaan yang telah kamu kerjakan,” lanjut Ken.
Kebutuhan untuk merencanakan dan mengembangkan karier muncul baik dari sisi perusahaan maupun pegawai. Dengan program pengembangan karier, perusahaan telah mempersiapkan sumber daya manusia yang andal untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam jangka waktu panjang. Selain itu, suatu proses yang melalui proses tersebut seseorang menjadi lebih perhatian terhadap atribut yang berkaitan dengan karir dan tahapan yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian karier ke tingkat puncak.
Tidak ada komentar saat ini.