
Saat menjadi mahasiswa tingkat akhir, pasti kamu lagi sibuk-sibuknya dengan yang namanya magang, penelitian, bimbingan, atau lagi menyusun laporan magang. Di jenjang perguruan tinggi, mahasiswa yang udah memasuki semester akhir wajib untuk membuat tugas akhir atau skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan untuk dapat gelar kelulusan.
Kamu tahu nggak, ternyata tugas akhir mahasiswa dengan skripsi itu beda, lho. Memang sama-sama menjadi salah satu syarat kelulusan, tapi kalau ditelusuri lebih jauh ternyata ada bedanya. Kali ini kita mau bahas perbedaan antara tugas ini dengan skripsi. Nggak cuma itu aja, kita juga mau kasih beberapa tips untuk menyelesaikan keduanya. Kalau begitu, yuk simak dulu!
Bedanya Tugas Akhir Mahasiswa Dengan Skripsi
Kamu pasti bingung apa perbedaannya? Berikut beberapa perbedaan diantara keduanya:
Tugas Akhir
Merupakan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa di setiap program studi berdasarkan hasil penelitian dari suatu masalah yang dilakukan secara seksama dengan bimbingan dosen pembimbing. Biasanya tugas ini dilakukan oleh mahasiswa program Diploma.
Karakteristik
- Identifikasi masalah untuk tugas ini dapat diangkat dari hasil praktik (praktik kerja lapangan) yang boleh dilakukan oleh mahasiswa program diploma.
- Tugas tersebut diharapkan bisa menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian bertopik sama lainnya dalam dunia kerja.
- Hasil penelitian yang dipaparkan dalam tugas ini harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.
Tujuan Mengerjakan Tugas Akhir
- Mampu membentuk sikap mental ilmiah.
- Mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian berdasarkan rasional tertentu, dinilai penting, dan bermanfaat.
- Mampu melaksanakan penelitian mulai dari penyusunan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, sampai pelaporan hasil penelitian dalam bentuk naskah tugas akhir.
- Mampu melakukan kajian secara kuantitatif dan kualitatif, dapat menarik kesimpulan yang jelas, serta mampu merekomendasikan hasil penelitiannya kepada pihak yang berkepentingan.
- Mampu mempresentasikan dan mempertahankan hasil tugas ini dalam forum ujian lisan di hadapan tim dosen penguji.
Hemat penuhi perlengkapan kuliah dengan klik di sini
Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat lulus perguruan tinggi. Biasanya skripsi ditulis oleh mahasiswa berdasarkan konsentrasi keilmuan yang mereka pelajari untuk menuntaskan program sarjana stratanya.
Karakteristik Skripsi
- Skripsi dapat dibuat berdasarkan informasi dari koran, majalah, buku jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan.
- Skripsi menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian bertopik relatif sama lainnya yang sesuai dengan bidang keilmuan.
- Hasil penelitian yang dipaparkan dalam Skripsi, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis.
Tujuan Mengerjakan Skripsi
- Mampu mengembangkan keilmuan yang dikuasainya dengan menggunakan metode ilmiah.
- Mampu melakukan penalaran keilmuan dalam merumuskan masalah dan mencari solusi atau pemecahan masalah yang berkaitan dengan keilmuan tersebut.
- Mampu mengkomunikasikan hasil penelitiannya dengan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan terutama pada seminar hasil dan sidang skripsi.
- Mampu berpikir logis, kritis, dan berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan permasalahan dalam bidang keilmuan yang diambil.
- Mampu menganalisa, mendapatkan hasil penelitian, dan menuliskan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan yang terstruktur dan sistematis.
Kesalahan Umum Dalam Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi
Agar tugas atau skripsi kamu cepat diterima (ACC atau accepted) oleh dosen, kamu harus tahu dulu beberapa kesalahan dalam penulisannya. Berikut beberapa kesalahan umum dalam penulisan tugas dan skripsi.
1. Tidak Memperhatikan Format Penulisan
Format penulisan merupakan sistematika penulisan yang harus ada dalam setiap karya tulis, mulai dari bab pendahuluan hingga penutup. Buat kamu yang sedang menyusun laporan tugas atau skripsi, biasanya di setiap kampus, fakultas, atau program studi ada format penulisan masing-masing yang harus kamu ikuti. Percuma saja kalau kamu punya ide dan gagasan yang bagus tapi nggak mengikuti format penulisan yang ada, tugas dan skripsimu yang ada akan ditolak dan disuruh revisi oleh dosen pembimbing nantinya. Pasti kamu nggak mau kan begadang seharian untuk ngerjain revisi doang?
2. Mengabaikan Studi Pendahuluan
Kesalahan kedua adalah mengabaikan studi pendahuluan. Apa itu studi pendahuluan? Studi pendahuluan adalah kegiatan pengkajian awal yang harus kamu lakukan sebagai calon peneliti untuk dapat mengenal lebih dalam mengenai penelitian yang akan kamu lakukan. Studi penelitian dapat kamu lakukan melalui beberapa cara seperti observasi, meneliti langsung ke lokasi, melakukan wawancara, dan lain-lain.
3. Topik yang Dibahas Terlalu Luas dan Nggak Fokus
Alasan kenapa tugas akhir atau skripsi kamu nggak di-ACC dosen adalah topik yang kamu angkat terlalu luas dan nggak fokus pada permasalahannya. Saat kamu melakukan penelitian, diperlukan suatu bahasan yang fokus dan sesuai dengan rumusan masalah serta tujuan penelitianmu. Kalau kamu merumuskan suatu permasalahan, maka kamu harus fokus pada rumusan masalah tersebut, jangan malah kamu membahas topik yang lain. Hindari juga topik pembahasan yang terlalu luas, bisa-bisa penelitian kamu dianggap nggak sesuai dengan tujuan awal kamu meneliti.
4. Pengumpulan Karya Nggak Sesuai Deadline
Ini yang paling penting, perhatikan deadline pengumpulan tugas akhir atau skripsimu! Perhatikan kapan deadline pengumpulan tugas akhir atau skripsimu, usahakan untuk mengumpulkannya sebelum batas waktu pengumpulan. Jangan sampai udah begadang berhari-hari, udah buat bagus-bagus sesuai dengan ketentuan, tapi nggak diterima karena kamu mengumpulkannya lewat dari batas waktu. Maka dari itu, kamu harus menargetkan kapan tugas akhir dan skripsimu harus selesai dan dikumpulkan. Jangan banyak berharap juga bakal ada perpanjangan waktu ya!
Tips Menyelesaikan Tugas atau Skripsi Tanpa Drama
Supaya tugas akhir dan skripsimu selesai tepat waktu, kita mau kasih beberapa tips untuk menyelesaikan keduanya tanpa menimbulkan drama, nih!
1. Cari Referensi yang Mendukung Topik Pembahasanmu
Pastikan kamu punya referensi yang cukup untuk kamu jadikan acuan. Ingat ya, kamu bukan menulis cerita fiksi, jadi semakin banyak referensi yang kamu dapatkan, semakin bagus pula hasilnya nanti. Minimal kamu punya 10 referensi untuk satu topik supaya bisa kamu gunakan saat kamu mengerjakan tugas atau skripsimu. Siapkan sejak awal referensi yang udah kamu cari agar saat ngerjain tugas atau skripsinya lancar dan cepat di-ACC dosen.
2. “Nyontek” Karya Teman dan Karya Ilmiah Dosen
Kalau lagi ulangan “nyontek” itu sangat amat dilarang. Tapi, kalau kamu lagi ngerjain tugas atau skripsi, kamu boleh kok nyontek-nyontek dikit tugas atau skripsi temanmu. Bukan maksudnya menjiplak karya temanmu, ya. Lebih tepatnya kamu jadi bisa melihat seperti apa gaya penulisan yang direkomendasikan oleh dosen pembimbingmu, apalagi kalau temanmu satu dosen pembimbing.
Atau, kamu bisa baca langsung jurnal penelitian dosen pembimbingmu. Dengan melihat itu, kamu jadi tahu kerangka pemikiran dan gaya penulisan apa yang sesuai dengan dosen pembimbingmu. Semakin kamu bisa menyesuaikan dengan dosen pembimbingmu, semakin lancar juga proses bimbinganmu. Semoga cepat-cepat di-ACC, ya!
3. Periksa dan Baca Berulang Kali Tulisanmu
Selalu periksa dan baca lagi hasil tulisanmu sebelum melakukan bimbingan. Periksa ulang ejaan kata, daftar pustaka, format penulisan, dan lain-lain. Mungkin kelihatannya sepele, tapi kalau kamu dapat dosen pembimbing yang teliti, bisa-bisa kamu bakal sering mendapatkan revisi, bahkan nggak segan-segan pembimbing tersebut nyuruh kamu membuat ulang tugas atau skripsimu karena ada kesalahan dalam penulisannya.
4. Jangan Menunda Mengerjakan Revisi
Hal yang paling menyebalkan dalam mengerjakan tugas atau skripsi adalah revisi. Sebagus apapun ide dan gagasan tugas akhir atau skripsimu, pasti ada beberapa revisi yang diberikan oleh dosen pembimbingmu. Untuk menghindari hal tersebut, kamu harus rajin-rajin bimbingan dengan dosenmu, dan jangan menunda-nunda kalau memang ada revisi. Pastikan saat bimbingan selanjutnya, tugas atau skripsi yang direvisi dosenmu udah kamu kerjakan. Jangan sampai nggak kamu kerjakan dan malah membuat dosen kamu marah, bisa-bisa revisi kamu nggak akan selesai-selesai karena terus ditambah oleh dosenmu.
5. Jangan Lupa Istirahat
Mahasiswa tingkat akhir juga manusia, kok. Kalau kamu merasa capek dan jenuh, cobalah untuk istirahat dan nggak memaksakan diri. Saat waktunya istirahat, gunakanlah untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai. Lupakan sejenak masalah tugas atau skripsimu biar kamu nggak stres. Kalau kamu udah merasa rileks dan pikiran udah tenang, baru deh lanjut ngerjain tugas atau skripsinya.
Nah, itu tadi pembahasan seputar perbedaan antara tugas akhir mahasiswa dengan skripsi. Baik tugas tersebut ataupun skripsi, dua-duanya merupakan syarat wajib yang harus kamu lalui untuk mencapai kelulusan. Untuk yang lagi mengerjakan tugas akhir atau skripsinya, semangat ya!

4 thoughts on “Perbedaan Antara Tugas Akhir Mahasiswa Dengan Skripsi”
Kalo di luar negeri, ada gk skripsi?
Terimakasih untuk infonya akhirnya dapet jawaban bedanya Skripsi sama Ta. Takut ada yg nanya ehh gak bisa jawab kan malu wkwk
Thx gan, membantu bgt buat para pejuang tingkat akhir. Krn jujur ane kadang msh suka bingung bedanya skripsi dan tka. Akhirnya dpt pencerahan wkwkwk
terimakasi atas tips nya,aku baru semester 2 masih jauh skripsian tpi ada baiknya belajar dari skrg hehe