11 August 2020
Membangun Karir di Masa Pandemi: Bagaimana Mengubah Bencana Menjadi Kesempatan?

Oleh: Pramesi Atmirabekti
Pandemi global yang sedang berlangsung memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia profesional. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka pengangguran di tahun 2020 diperkirakan naik 4 hingga 5,5 juta orang.
Persiapan karir seharusnya disusun sedini mungkin, bahkan dari bangku sekolah menengah. Selain itu, penting juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri dalam menentukan langkah apa yang akan diambil ke depannya. Hal tersebut disampaikan founder AMBIZ, Rani Soebijantoro dalam Kelas CICIL online yang dilaksanakan pada Jumat (24/7) melalui Google Meet. Mengangkat tema Career Development in the Face of Pandemic, webinar ini dihadiri sebanyak 120 peserta dengan Edward Widjonarko selaku CEO cicil.co.id sebagai pembicara.
Rani menuturkan, pencari kerja sebaiknya perlu memahami jenis pekerjaan apa yang diincar. “Tentunya dengan personal branding yang kuat juga, sehingga perusahaan yakin bahwa kita sebagai pencari kerja adalah orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut,” terang Rani.
Di masa pandemi ini, AMBIZ dan CICIL juga ikut merasakan perubahan yang cukup besar. Edward mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan apa pun, yang terpenting adalah visi dan misi perusahaan tetap dapat dijalankan.
“Sejak awal, tujuan kami adalah untuk membantu mahasiswa memenuhi kebutuhan kuliah mereka. Kebutuhan kuliah sekarang ya internet, pulsa, dan paket data. Maka dari itu kami membuat CICIL pulsa, di mana mahasiswa bisa mendapatkan paket data dan membayarnya di kemudian hari. Selain itu kami juga mengedukasi mahasiswa dengan adanya webinar-webinar seperti ini. Sesuatu yang tidak bisa mereka dapatkan di perkuliahan,” papar Edward.
Di tengah segala perubahan yang ada, hal yang cukup terasa adalah interaksi antar individu dan kelompok yang harus berubah menjadi jarak jauh atau virtual menggunakan video call. Rani menambahkan bahwa kita harus terbiasa berbicara, berdiskusi, dan bahkan wawancara melalui video call. Menurutnya, hal ini lebih sulit dilakukan karena kita tidak dapat membaca emosi lawan bicara.
“Tipsnya adalah, mulai sekarang sering-sering latihan ngomong sama diri sendiri di depan cermin,” ujarnya.
Sebagai penutup, Rani dan Edward memberikan pesan kepada peserta bahwa pandemi ini memang bencana yang membuat segalanya terlihat sulit. Namun di balik itu semua, terdapat pergeseran paradigma bahwa sebenarnya, banyak kesempatan yang justru muncul dari pandemi ini. Mulai dari terbukanya pasar bisnis kuliner, seminar online gratis, dan bahkan kursus online gratis yang dapat menambah pengetahuan dan skill kita untuk masa depan.
Sebagai mahasiswa, kita harus peka terhadap kesempatan-kesempatan tersebut, memiliki keinginan untuk mempelajarinya, dan pada akhirnya berkembang menjadi individu yang lebih baik.
Sumber:
https://tirto.id/bagaimana-pandemi-covid-19-memengaruhi-angka-pengangguran-ri-fK3e
Tidak ada komentar saat ini.