23 December 2022
Lika-Liku Rintangan Penyusunan Skripsi Akuntansi, Simak agar Tidak Terjebak

Halo Sobat CICIL! Pasti sudah tidak asing lagi istilah skripsi bagi kamu, para mahasiswa. Perjalanan di masa perkuliahan tidak sempurna jika tidak melewati pengerjaan skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa program sarjana berupa karya ilmiah yang dikaji secara empiris, termasuk skripsi akuntansi.
Tidak sedikit mahasiswa mengalami kesulitan saat skripsi, tak jarang mereka juga merelakan untuk meninggalkan perkuliahan karena tak sanggup lagi menghadapi pengerjaan skripsi. Terlebih lagi untuk jurusan akuntansi. Selalu ada momok mengerikan di mata masyarakat tentang jurusan ini, “Pembelajarannya saja sudah sulit apalagi skripsi akuntansi nantinya”.
Kamu tahu tidak apa saja penyebab banyak mahasiswa yang putus di tengah jalan dalam mengerjakan skripsi akuntansi? Banyak sekali faktor yang membuat mahasiswa terhambat dalam menghadapi skripsi. Sebenarnya penghambat tersebut bisa kita kontrol jika kita sudah ada persiapan untuk menghadapinya. Bagi teman-teman yang belum tahu dan ingin mempersiapkan diri dalam menyusun skripsi akuntansi, simak penjelasan berikut ini, ya!
Kurangnya motivasi dan dorongan dalam diri
Seiring berjalannya waktu, tantangan dan hambatan dalam menyusun skripsi akan semakin banyak. Terlebih lagi, mahasiswa akuntansi akan bertarung mengkaji hal-hal detail yang bersinggungan dengan angka. Pasti nantinya akan menemukan titik jenuh di mana mahasiswa akan merasa lelah dan stress. Di saat seperti inilah kita perlu adanya motivasi dan dorongan dari internal diri kita untuk terus melanjutkan perjuangan dalam menyusun skripsi.
Motivasi mengambil andil besar dalam menentukan cepat lambatnya kita dalam penyusunan skripsi. Motivasi dapat muncul lagi ketika kita mengingat kembali, kenapa kita memilih jurusan akuntansi atau kenapa kita mengambil topik tersebut. Hal tersebut membuat diri kita kembali ke masa-masa penuh semangat untuk terjun ke dunia akuntansi. Motivasi dorongan dalam diri tersebut membuat kita jauh dari yang namanya malas.
Kurangnya informasi terupdate terkait penyusunan skripsi akuntansi
Penyebab lainnya yaitu kebanyaknya mahasiswa masih belum memahami alur, langkah dan prosedur skripsi dari universitasnya dengan baik. Setiap perguruan tinggi memiliki peraturannya masing-masing. Hal tersebut menuntut kita untuk rajin membaca buku panduan yang dikeluarkan oleh universitasnya masing-masing.
Jika kita sendiri tidak paham, maka kita akan bingung sendiri nantinya. Untuk memahami lebih lanjut terkait aturan penyusunan skripsi, kamu harus sering-sering sharing kepada teman sebaya dan bertanya kepada dosen pembimbing.
Komunikasi yang kurang baik dengan dosen pembimbing
Konsultasi dengan dosen pembimbing merupakan kunci penting dalam proses penyusunan skripsi. Hanya saja, banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam menemui dosen pembimbing sehingga agenda bimbingan menjadi tertunda. Tidak dapat dipungkiri aktivitas dosen sangatlah padat bukan sekedar membimbing skripsi saja. Kita harus memahami hal tersebut dan pastikan kita menemui dosen pembimbing dalam keadaan yang memang memungkinkan.
Hindari menghubungi dosen pembimbing di malam hari dan weekend karena waktu tersebut digunakan untuk beristirahat. Dalam berkomunikasi dengan dosen, kita harus senantiasa menjaga nada bicara dan kata-kata yang kita keluarkan.
Tidak jarang kita akan menemukan perbedaan pendapat antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Dan di saat itulah skill komunikasi kita di uji, jangan sampai kita berbicara tidak sopan karena tidak sependapat dengan dosen pembimbing.
Sulit mencari infromasi dan data sekunder
Dalam menyusun skripsi, kita diwajibkan untuk menulis penelitian yang berlandaskan oleh data-data dan informasi yang cukup untuk dapat menjawab permasalahan penelitian yang dikaji. Data yang digunakan pun bukan data sembarangan tetapi data yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk mendapatkan data tersebut, mahasiswa menemukan beragam hambatan mulai dari ketakutan akan salah menafsirkan, persoalan konfidensialitas, proses perijinan yang terlalu lama, kebijakan yang membatasi akses data, dan ketidaktahuan di mana data tersebut berada.
Pencarian data perusahaan membutuhkan strategi penggalian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Mahasiswa harus mempunyai kemampuan dalam membangun komunikasi, lobi, dan berbagai pendekatan alternatif lainnya menjadi vital untuk strategi penggalian data.
Terlebih lagi di Indonesia, kita masih lemah dalam manajemen pengetahuan dari lembaga-lembaga yang semestinya mengelola dan menyediakan data dan informasi. Ditambah lagi jika data tersedia tetapi tidak tersedia dalam format elektronik.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, mahasiswa dituntut untuk terus menggali alternatif untuk mendapatkan data-data. Tidak jarang kita menemui kasus penolakan untuk memberikan data dan informasi karena data tersebut bersifat sangat internal.
Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa bisa mulai mencari data sekunder dari bank data ESGI Dataset. ESGI Dataset adalah bank data laporan tahunan pertama di Indonesia yang menyediakan variabel dari annual report perusahaan terdaftar BEI dari tahun 2010-2021. ESGI Dataset sudah menyediakan data dalam versi .csv yang sudah langsung tersusun rapi.
Data bisa download melalui website ESGI dalam 5 langkah mudah. Dengan menggunakan ESGI Dataset, mahasiswa tidak perlu lagi mengumpulkan data satu per satu lagi. Data dari ESGI Dataset tidak perlu diragukan lagi karena data diambil laporan tahunan yang lengkap dan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memastikan akurasi data. Tentunya akan sangat membantu pembuatan skripsi akuntansi kamu!
Untuk mendapatkan data dari ESGI, kamu bisa daftar sekaligus membayarkan biaya programnya melalui fasilitas CICIL Belajar. Pembayarannya pun bisa kamu pilih lunas secara langsung maupun cicilan, lho!

Tidak ada komentar saat ini.