23 September 2020
Kuliah Hanya Soal Teori? Abdi Jadi Bukti kalau Kuliah Bisa Sambil Bekerja

Oleh: M. Fakih Ma’arif
Abdi Maulana Arif Rahman, seorang mahasiswa ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (USM) bukanlah seorang mahasiswa yang hanya fokus pada perkuliahan. Pemuda yang lahir pada 23 November di Semarang ini telah memiliki pengalaman dalam dunia organisasi maupun kerja, di mana hasil kegiatannya tersebut ia gunakan untuk membiayai kuliahnya atau ditabung. Keahliannya di bidang video editor serta desain grafis menjadi peluang kerja baginya sebagai freelancer.
Sebelum memutuskan menjadi freelancer atau pekerja part time, di tahun pertama kuliahnya, ia sempat mengambil kerja di Setos Mall sebagai Housekeeping. Lalu, di tahun kedua ia pindah ke Optik Metro sebagai Pramuniaga selama 2 tahun. Puncak kariernya terjadi di tahun ketiga kuliahnya di mana ia menjadi Barista di Cafe Kopi Soe, Kampung Pinggir Kali, selama 1 tahun.
Berbicara mengenai kegiatannya sebagai Student Ambassador CICIL, pengalaman ini telah dimulainya sejak Agustus 2019. Pengalaman sebagai Ambassador tentu berbeda dari pekerjaan yang ia jalani sebelumnya. Di sini, ia berfokus pada personal development dirinya dan juga menambah relasi. Hal yang juga berkesal baginya adalah CICIL Academy, di mana ia mendapatkan edukasi mengenai cara mengasah kreativitas untuk menumbuhkan jiwa kreatifnya. Event CICIL lainnya seperti Kelas CICIL yang bertemakan personal branding, komunikasi, keuangan, public speaking, hingga yang membahas seputar kuliah juga tak kalah mengesankan baginya.
Terpilih sebagai Circle Lead Ambassador, saat ini ia tengah berada di periode bulan terakhirnya di Circle 4 Semarang. Baginya, hal ini memang jadi tantangan karena ini merupakan kesempatan pertamanya untuk menjadi seorang leader, tidak seperti sebelumnya di mana ia terbiasa hanya berperan sebagai anggota. “Pada awalnya saya meragukan diri saya sendiri karena takut gagal, tapi dengan dukungan anggota, masukan dari CC (City Coordinator), teman Circle Lead lainnya, dan pendekatan yang saya lakukan ke masing-masing anggota circle, Alhamdulillah, selama menjadi lead saya bisa melaksanakan kegiatan dengan baik, terutama di masa pandemi COVID-19 ini”, ujarnya.
Pengalaman saat bertemu dengan new user, maupun saat bekerja memberikan banyak pengalaman seru, terutama saat mendapatkan user yang suka membelikannya minum atau mengajak bertemu untuk verifikasi di rumahnya. Tentu hal-hal tersebut menjadi pengalaman unik tersendiri baginya.
Ia juga menceritakan berbagai kendala yang dihadapinya saat menjadi Circle Lead. Baginya menjadi Circle Lead tidaklah mudah karena ada banyak project yang harus dilaksanakan seperti CICIL Talk, Kelas CICIL, dan bonding event dengan para anggota circle. Namun, ia memandang kendala ini sebagai hal positif dan melatihnya untuk bisa melakukan time management dengan baik. Karena selain bekerja, ia masih menyandang status sebagai mahasiswa tingkat akhir di kampusnya. Walau banyak rintangan, dirinya tetap merasa sangat optimis karena adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Tidak ada komentar saat ini.