
Program volunteer | Menjadi mahasiswa sebenarnya punya segudang keuntungan yang bisa dimanfaatkan secara maksimal. Menimba ilmu di perkuliahan adalah salah satunya, karena nggak semua anak punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tapi, apakah hanya dengan belajar di kuliah aja udah cukup memaksimalkan potensi yang bisa didapatkan mahasiswa?
Di samping menjalani perkuliahan, ada banyak wadah bagi mahasiswa untuk menggali potensi diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Di dalam kampus misalnya, organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bisa jadi batu loncatan kamu untuk belajar gimana rasanya mengurus sebuah organisasi, menjalankan visi misi serta program kerja.
Magang juga bisa jadi media untuk merasakan rasanya berkecimpung langsung di ranah pekerjaan profesional di luar kampus. Kamu bakal lebih fokus ke satu bidang pekerjaan yang ingin kamu coba dan mempelajarinya sembari praktek langsung dimentori oleh supervisor atau buddy di kantor tempat magang. Magang pun ada dua jenis, yaitu magang berbayar dan magang yang nggak berbayar.
Selain organisasi dan magang, ada satu contoh lagi kegiatan yang bisa mahasiswa ikuti untuk memaksimalkan potensi diri, yaitu program volunteer.
Apa itu program volunteer?
Volunteer adalah program di mana kamu sebagai mahasiswa akan menjadi bagian dari program yang dilaksanakan oleh instansi, badan, lembaga, komunitas, organisasi, atau startup non-profit dengan mengisi posisi-posisi sesuai dengan bidang dan minat tanpa ada kompensasi nominal dari pihak penyelenggara.
Mirip dengan magang nggak berbayar, bedanya volunteer biasanya dibuka berdasarkan gelombang atau batch setiap periode waktu tertentu dan nggak terikat kontrak seperti magang. Tapi, sebagai ganti dari kompensasi dalam bentuk uang yang nggak didapat, kamu tentu akan mendapatkan benefit-benefit lainnya seperti ilmu, sertifikat, dan tentunya pengalaman.
Bedanya volunteer dan magang apa lagi, ya? Nah, kalau kamu masih bingung, volunteer biasanya didasari dari aksi sosial sedangkan di magang kamu bakal lebih dekat dengan posisi pekerjaan karena akan terjun langsung di dunia kerja. Memang terkadang posisi yang tersedia di kedua program itu sama, tapi lagi-lagi tujuannya sedikit berbeda.
Satu lagi perbedaannya, magang biasanya berlangsung selama tiga sampai enam bulan tergantung kesepakatan kamu dengan HRD perusahaan. Sedangkan volunteer, bisa jadi lebih cepat atau lebih lama daripada durasi magang. Hal ini akan bergantung kepada tempat kamu menjalani volunteer itu. Apakah volunteer itu hanya untuk event kah? Atau untuk beberapa jangka waktu yang lama?
Setiap volunteer yang diselenggarakan tiap-tiap organisasi tentu beda-beda, ya Sobat CICIL. Perlu kamu ketahui lagi nih, untuk bisa daftar dan ikut kontribusi, nggak semua program ini gratis. Ada juga lho volunteer di mana kita malah harus mengeluarkan biaya, misalnya seperti program abdi mengajar ke sebuah tempat di mana pihak penyelenggara harus mengakomodasi kebutuhan kamu selama di sana.
Udah nggak dibayar, malah kita yang bayar, terus apa keuntungan dari volunteer?
Nah, jangan salah Sobat! Sebagai mahasiswa yang belum masuk ke dunia kerja profesional, perlu banget kan yang namanya pengalaman. Kita harus mengedepankan dan menanamkan pemikiran bahwa kita ikut program ini untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu baru.
Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari program volunteer:
1. Belajar teamwork dan networking
Ketika kamu ikut program volunteer, udah dipastikan kalau kamu akan bertemu dan berhubungan dengan orang banyak, bahkan dengan sesama mahasiswa yang belum kita kenal sama sekali. Tapi, kamu dan teman-teman baru ini punya tujuan yang sama, yaitu untuk menggerakkan tujuan dari organisasi atau lembaga program volunteer ini. Pada akhirnya, karena tujuan yang sama tersebutlah kamu akan saling kenal dan berbaur.
Di kesempatan inilah, kamu bisa menambah dan memperluas networking pertemananmu dengan teman-teman yang berasal dari kampus lain. Di masa yang akan datang, siapa tahu kamu bisa mengadakan project bersama teman-teman barumu ini, kan?
Kamu juga bisa melatih dan belajar untuk menjadi bagian dari sebuah tim. Pasti ada saatnya di mana kamu harus membuang egomu demi keberlangsungan tim dan ada saatnya di mana kamu bisa menyuarakan pendapatmu.
2. Tambah pede (percaya diri)
Keuntungan yang kedua ini ada sangkut pautnya dengan poin pertama. Karena kamu dituntut untuk berkenalan dengan orang-orang baru, tentu kamu akan mengasah keahlian komunikasimu di sini. Dengan ngobrol, sharing, atau mungkin presentasi, hal ini membuat kamu terbiasa untuk berbicara di depan banyak orang.
Kebiasaan ini dapat menambah dan menumbuhkan rasa percaya diri yang nantinya akan berguna buat kamu sendiri lho saat dihadapkan langsung dengan wawancara kerja atau terjun ke lapangan kerja.
3. Lebih memaknai arti hidup
Beberapa dari kita mungkin masih mencari jati diri di fase umur seperti ini. Ada yang merasa stuck, ada juga yang merasa tersesat. Untuk mengisi kekosongan di dalam hati kamu, nggak ada salahnya untuk saling berbagi dengan jadi relawan sosial. Dengan menjadi volunteer, terutama volunteer di bidang sosial, kamu jadi bisa lebih peka terhadap sekitar, yang bisa merubah mindset tentang kehidupan ini.
Selain itu, kamu mungkin bisa menemukan tujuanmu atau seenggaknya mengerti arah arus dari hidupmu dan apa yang ingin kamu capai. Di sisi lain, dengan begitu kamu juga bakal lebih bersyukur atas apa yang kamu punya dan lebih peka terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
4. Mengasah skill
Ini yang dinamakan bahwa mahasiswa perlu belajar dan mendapatkan ilmu di luar kampus. Kamu tentu udah mendapatkan ilmu melalui perkuliahan, tapi pasti butuh wadah untuk mengasahny, kan? Skill–skill yang kamu dapat itu bisa kamu asah melalui program volunteer ini. Tentu kamu bisa memilih posisi dengan jobdesk yang sesuai dengan skill yang ingin kamu asah.
Tapi, kalau mau kamu juga bisa lho mencoba posisi lain dengan jobdesk yang belum pernah kamu kerjakan sebelumnya. Pastikan aja ketika mendaftar kamu bisa meyakinkan recruiter kalau kamu punya potensi dan keinginan kuat buat posisi itu.
5. Menambah pengalaman di CV
Nggak dipungkiri lagi, keuntungan yang terakhir ini berguna banget buat kamu ketika waktunya daftar kerja. Seorang recruiter pasti lebih melihat kandidat yang udah memiliki pengalaman di masa kuliahnya. Apalagi dengan pengalaman volunteer, tentu jadi nilai plus tersendiri buat kamu. Karena dengan begitu, recruiter akan menilai kamu sebagai orang yang peka terhadap kehidupan sosial bermasyarakat.
Kamu bisa ditimbang jadi aset perusahaan yang sangat berguna dan bernilai karena dianggap sebagai kandidat dengan rasa komitmen yang tinggi ketika melakukan sesuatu. Jadi, jangan ragu untuk menuliskan semua pengalaman volunteer-mu di CV, ya!
Menjadi volunteer atau relawan nggak hanya tentang menambah pengalaman aja, Sobat. Kalau kamu lihat dari perspektif lain, tentu lebih banyak benefit yang bisa kamu ambil. Di samping keuntungan di atas, kamu juga bisa ikut andil dalam memecahkan masalah sosial dan membantu menjadi solusi dari permasalahan tersebut.
Gimana? Sobat CICIL tertarik untuk coba?

Tidak ada komentar saat ini.