
Sebelum mulai berinvestasi, cobalah untuk pahami dulu mengenai konsep dasar dari pengelolaan dananya. Selain itu, untuk memulai berinvestasi kamu juga harus bersiap diri untuk menerima risiko bahwa investasimu bisa berhasil dan bisa aja gagal. Di dalam investasi, mengalami kegagalan adalah hal yang biasa, malah hampir semua investor pemula pernah mengalami kegagalan dalam berinvestasi dan mengalami kerugian. Tapi, dalam berinvestasi juga harus pintar-pintar dalam membedakan kegagalan dalam berinvestasi yang sebenarnya dengan kegagalan berinvestasi karena menjadi korban kasus investasi bodong.
Nah, supaya nggak menjadi korban dari investasi bodong, ada baiknya kamu simak dulu pembahasan seputar ciri-cirinya di bawah ini. Simak juga tips pencegahan agar terhindar dari investasi tersebut.
Kenali Ciri-Ciri Investasi Bodong
1. Pengembalian yang Tinggi dengan Risiko Kecil
Setiap investasi mempunyai risikonya masing-masing. Semakin tinggi jumlah yang diinvestasikan, semakin tinggi juga risiko yang harus diterima. Kamu harus hati-hati kalau ada yang menawarkan investasi yang menjanjikan pengembalian tinggi, tapi dengan risiko yang kecil atau malah nggak ada risikonya sama sekali.
Kalau sudah begini, kamu patut untuk curiga. Kenapa? Karena kalau dibandingkan dengan investasi yang legal, kamu pasti akan dikasih penjelasan mengenai risiko-risiko yang akan kamu hadapi nantinya.
2. Selalu Didesak untuk Bergabung dalam Investasi Tersebut
Saat mempromosikan produknya, pelaku investasi bodong biasanya selalu mendesak dan memaksa calon korbannya untuk segera bergabung ke dalam investasi mereka. Beberapa ajakannya yaitu seperti waktu terbatas, tempat terbatas, eksklusif, dan ajakan lainnya yang mendesakmu untuk segera menginvestasikan aset milikmu di tempat mereka. Nah, kalau sampai didesak seperti ini berarti patut kamu curigai sebagai investasi yang bodong.
3. Informasi yang Dibatasi
Umumnya investasi yang legal akan memberi penjelasan dengan sedetail-detailnya kepada calon investor tentang model investasi dan pengelolaan dananya. Tapi, beda halnya dengan investasi yang bodong. Saat kamu minta penjelasan mengenai model pengelolaan dana dan ke mana aset kamu dialokasikan, mereka biasanya memberi jawaban yang berputar-putar atau malah menghindari pertanyaan-pertanyaan seperti ini.
4. Rekam Jejaknya yang Fiktif
Ciri-ciri selanjutnya dari investasi yang bodong yaitu rekam jejak perusahaan mereka yang nggak bisa dipertanggungjawabkan. Biasanya, pelaku investasi ini akan mengklaim banyak hal, mulai dari mengaku-ngaku mempunyai pengalaman bertahun-tahun dalam dunia investasi, sampai ada yang berani mengatakan perusahaan investasi mereka menerima penghargaan dan menghasilkan uang dengan jumlah yang luar biasa. Tapi, saat dicek kebenaran tersebut di internet, nggak ada bukti data-data yang mereka sebutkan tadi.
5. Legalitasnya yang Nggak Jelas
Sebelum menjalankan bisnisnya, sebuah perusahaan investasi harus mendaftarkan diri dan menunggu hasil izin operasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau sebuah perusahaan investasi nggak bisa menunjukkan izin operasi perusahaannya, kamu patut untuk mencurigai perusahaan investasi tersebut sebagai perusahaan bodong.
6. Berani Mencatut Nama Tokoh Terkenal
Untuk membuat sukses bisnis dan meyakinkan calon korbannya, nggak jarang sebuah perusahaan investasi yang bodong berani mencatut nama orang-orang terkenal, mulai dari artis sampai tokoh-tokoh penting. Padahal aslinya orang-orang yang dicantumkan namanya nggak pernah berinvestasi atau malah nggak tau sama sekali mengenai perusahaan investasi tersebut.
5 Jenis Investasi yang Harus Kamu Hindari
1. Investasi Emas Palsu
Nggak bisa dipungkiri, sebagian besar orang memang gampang tergoda untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari investasi emas, sehingga mereka nggak ragu menginvestasikan dananya dalam jumlah besar. Dalam aksinya, si penipu biasanya akan memberikan iming-iming keuntungan besar hingga berkali lipat kepada korbannya. Korbannya akan diminta menyetorkan sejumlah dana investasi yang kemudian ditukarkan dengan sejumlah emas.
Investasi ini biasanya menjanjikan emas akan terjual kembali dengan harga yang sangat tinggi. Emas yang ditawarkannya pun berbagai macam, mulai dari emas batangan, emas perhiasan, atau malah emas koin. Apapun bentuk emasnya, semua itu palsu dan umumnya cuma terbuat dari logam kuningan yang nggak ada nilai jualnya.
2. Investasi Agrobisnis
Bisa dibilang investasi agrobisnis, atau usaha pertanian dan sejenisnya, bukanlah jenis investasi baru, tapi penipuan dalam bentuk investasi tersebut masih banyak terjadi. Jumlah kerugian yang ditanggung korbannya pun nggak main-main, mengingat dana yang dibutuhkan untuk membeli dan mengelola sebuah lahan agrobisnis nggak bisa dibilang kecil.
Dalam praktiknya, para pelaku meminta korbannya untuk menginvestasikan sejumlah dana ke dalam agrobisnis yang mereka kelola. Biasanya mereka juga akan menyertakan sejumlah proposal dan alat pendukung lainnya supaya terlihat lebih meyakinkan di mata para korbannya.
Dari kegiatan penyetorannya, si korban akan menerima surat kepemilikan lahan dan di dalam perencanaannya. Lahan tersebut seolah-olah dikelola dan ditanami oleh pelaku hingga menghasilkan keuntungan bagi korbannya. Tapi dalam kenyataannya, lahan itu nggak pernah ada, termasuk juga potensi keuntungannya, semua cuma kebohongan belaka.
3. Investasi Pemindahan Warisan
Investasi bodong ini biasa dilakukan melalui internet dan dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari luar negeri. Biarpun nggak tertutup, kemungkinan untuk dilakukan oleh pelaku yang berasal dari dalam negeri pun juga besar.
Kegiatannya diawali dengan percakapan dari media sosial atau email, di mana pelaku mengaku memiliki sejumlah warisan atau dana dalam bentuk lain yang masih belum dicairkan, dan cuma bisa dicairkan kalau dialihkan ke korbannya. Biasanya si pelaku akan memberi iming-iming sejumlah keuntungan besar kalau yang bersangkutan mau mentransfer sejumlah dana untuk biaya pencairan warisan tersebut.
Dengan iming-iming tersebut, pastinya korban akan tergiur dan mau mengirimkan sejumlah dana yang pelaku minta. Namun, setelah menerima dana dari korbannya, pelaku tersebut akan menghilang tanpa kabar.
4. Investasi Perburuan Harta Karun
Mungkin jenis penipuan yang satu ini nggak banyak terjadi di Indonesia. Harta karun yang dimaksud adalah harta yang berharga atau bernilai tinggi. Dalam praktiknya, pelaku akan mengaku-ngaku sebagai orang pintar dan meyakinkan korbannya dengan menjanjikan harta karun tersebut. Selanjutnya pelaku akan meminta sejumlah dana dari para korbannya dengan dalih sebagai dana persiapan, sajen, atau untuk kebutuhan lainnya.
Tapi kenyataannya, setelah korban mengeluarkan sejumlah dana besar, harta karun yang dijanjikan nggak pernah ada.
5. Investasi Penggandaan Uang
Kalau investasi yang satu ini sering terjadi di Indonesia. Banyak orang yang tertipu dengan kegiatan penggandaan uang ini. Si korban akan dengan sukarela menyerahkan sejumlah dana kepada si pelaku dengan harapan mereka bisa memperoleh hasil dari penggandaan uang yang berkali lipat.
Pada awalnya kegiatan ini cukup meyakinkan untuk korbannya, sehingga si korban nggak bakal ragu untuk menyetorkan dana dalam jumlah yang sangat besar. Tapi, namanya juga investasi bodong, pada akhirnya dana yang disetorkan oleh korban nggak akan pernah kembali atau memberikan keuntungan.
Cara Untuk Menghindari Investasi yang Bodong
1. Melakukan Riset Sebelum Berinvestasi
Sebelum melakukan investasi, cobalah untuk melakukan banyak riset untuk mengetahui seluk beluknya, mulai dari sistem investasi, alokasi dana, keuntungan yang akan kamu dapat, sampai legalitasnya. Kamu juga bisa mengkonfirmasi langsung mengenai perusahaan investasi tertentu ke pihak otoritas resmi seperti OJK.
2. Bertanya Kepada yang Lebih Paham
Setelah melakukan riset, bertanyalah kepada orang yang lebih paham mengenai investasi seperti konsultan keuangan. Atau kamu juga bisa menanyakan pada orang yang sudah pernah berinvestasi seperti teman, saudara, atau orang tua.
3. Bacalah Dokumen Mengenai Perusahaannya
Biasanya perusahaan investasi yang legal akan memberikan beberapa dokumen yang berisikan informasi terperinci mengenai prospek investasinya kepada calon investor. Dalam dokumen ini beberapa data seperti model investasi, profil perusahaan, kondisi keuangan, hingga risiko dan informasi tentang orang-orang yang menjalankan perusahaan tersebut.
4. Cek Melalui Situs OJK
Supaya lebih yakin lagi, kamu bisa konfirmasi mengenai kredibilitas perusahaan yang menjalankan investasi yang kamu incar ke pihak OJK. Kamu bisa menghubunginya melalui call center OJK di 1500655 atau melalui email ke waspadainvestasi@ojk.go.id.
5. Jangan Serakah
Kebanyakan orang yang punya sifat serakah akan mudah tergiur oleh investasi bodong, di mana mereka termakan mentah-mentah oleh tawaran keuntungan besar. Supaya kamu terhindar dari investasi tersebut, cobalah untuk menggunakan akal sehatmu daripada nafsumu. Selalu cek berkali-kali sebelum memutuskan untuk mengalokasikan uang atau asetmu.
Sekarang ini memang banyak investasi yang menawarkan keuntungan yang besar. Tapi, jangan sampai kamu terlena begitu aja dengan iming-iming keuntungan besar. Kamu tetap harus awas dan pintar-pintar dalam memilih investasi supaya nggak terjebak dalam kejahatan investasi bodong. Setelah membaca pembahasan di atas, semoga kamu bisa menambah ilmu dan kewaspadaan kamu, ya.

Tidak ada komentar saat ini.