
Investasi untuk pemula – Agar memiliki masa depan finansial yang cerah, mahasiswa harus pintar-pintar mengelola keuangan. Selain menabung dan mengatur uang per bulannya, ada satu cara yang bisa mahasiswa lakukan, yaitu dengan berinvestasi.
Jangan salah, investasi itu penting juga untuk dipelajari lho, apalagi selagi masih kuliah. Faktor utamanya adalah tentu aja sebagai salah satu cara untuk mempersiapkan kondisi finansial di masa depan, karena siapa tahu nanti ada inflasi yang terjadi dan bisa berefek kepada nilai uang, kan?
Sekarang, investasi udah jadi tren di kalangan anak muda. Hal ini diikuti oleh maraknya aplikasi investasi online. Kehadiran aplikasi-aplikasi ini tentu memberikan akses yang lebih mudah untuk berinvestasi. Tapi, permasalahan umum sekarang adalah kita nggak tahu harus memulai dari mana dan gimana cara mengelola investasinya.
Nah, untuk mencegah kesalahan dalam berinvestasi, mungkin kamu bisa simak artikel berikut ini untuk tahu serba-serbi investasi untuk pemula. Yuk, simak langsung biar tahu cara berinvestasi!
Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Investor Pemula
Investasi menguntungkan boleh jadi tujuan utama, tapi jangan sampai gegabah dan asal menaruh uang tanpa tahu konsekuensinya. Investasi bagi pemula bisa dibilang membingungkan dan rumit, tapi kita sebagai mahasiswa juga harus tetap kritis dalam hal perinvestasian meski bidang ini sebenarnya nggak begitu kita sukai.
Biar investasi aman dan hati pun tentram, ada beberapa kesalahan umum investor pemula yang harus kamu ketahui dulu, nih. Yuk, ambil notes favoritmu dan catat dengan baik!
1. Investasi yang dilakukan nggak memiliki target dan tujuan
Kesalahan yang umum dilakukan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Namun, alasan yang paling sering adalah kurangnya literasi yang berujung dengan aktivitas investasi gambling dan sekadar ingin coba-coba aja. Kalau kamu ingin investasi yang menguntungkan, maka target dan tujuannya harus ditentukan dulu agar hasil investasimu nggak habis begitu aja karena memenuhi hasrat sesaat.
Apakah investasi itu buat liburan? Beli gadget? Atau buat mendirikan usaha? Apapun tujuanmu itu, kamu harus menentukannya dan berkomitmen. Mengetahui tujuan investasi itu penting karena akan berkaitan dengan jumlah uang yang ditargetkan, jangka waktu, tingkat resiko investasi yang kamu pilih, serta instrumen investasi yang tepat.
2. Salah mengartikan tingkat resiko dalam investasi
Tingkat resiko yang dimaksud adalah resiko kamu untuk rugi. Semakin tinggi resiko dari investasi yang kamu pilih, akan semakin tinggi juga tingkat pengembalian investasi yang akan kamu terima. Artinya, keuntungan yang kamu dapatkan akan tinggi pula.
Logikanya, kalau kamu ingin dapat untung yang banyak, kamu juga harus berani untuk mengambil resiko untuk merugi yang tinggi.
Nah, sebagai awal investasi untuk pemula, kamu bisa mulai dulu dengan instrumen investasi yang memiliki resiko rendah. Meski keuntungannya nggak seberapa besar, tapi persentase rugi juga lebih kecil.
3. Hanya melakukan investasi pada satu instrumen/produk aja
Ibarat menanam pohon, pasti kamu nggak bakal menaburkan benih pada satu petak aja, kan? Tentu kamu harus menebar benihnya untuk mendapatkan hasil yang banyak dan juga mengantisipasi gagalnya pertumbuhan pada salah satu pohon tersebut. Hal ini sama halnya dengan investasi.
Pada dasarnya, dalam dunia investasi ada yang namanya portofolio, yaitu kinerja dari produk investasi yang kamu lakukan. Nah, di sini kamu bisa melihat kinerja portofolio dari waktu ke waktu, apakah kinerjanya menguntungkan atau tidak.
Nah, kalau kamu hanya menaruh uang ke satu produk investasi aja dan ternyata kinerjanya nggak menguntungkan, tentu kamu bakal rugi. Jadi, diversifikasi ke produk investasi lain itu penting dilakukan untuk meminimalisir resiko tersebut.
4. Salah membaca kinerja portofolio investasi
Mengecek kinerja portofolio memang penting, tapi jangan sampai salah membacanya. Biar kamu nggak salah baca, ketahui dulu sifat dari masing-masing instrumen investasi. Ada yang memang ditujukan untuk investasi jangka panjang, sehingga hasil yang optimal bisa dilihat setelah 10 tahun. Ada juga yang cocok untuk jangka pendek di bawah 3 tahun.
Misalnya, kalau kamu investasi di pasar saham lalu melihat fluktuasi nilai portofolio yang cenderung menurun hanya dalam kurun waktu 1-2 tahun, jangan panik dan langsung menjualnya. Fluktuasi jangka pendek normal terjadi karena jenis investasi saham itu ditujukan untuk jangka panjang.
Jadi, ketahui resiko dan sifat dari instrumen saham terlebih yang ingin kamu beli, ya!
5. Nggak melakukan evaluasi secara teratur
Yap, sebagai cara mengantisipasi kerugian investasi, kamu juga harus rutin melakukan evaluasi minimal sekali dalam 3 bulan. Meski investasi ditujukan untuk jangka panjang maupun pendek, meninjau kinerja portofolio investasi secara rutin juga masih perlu untuk dilakukan, ya. Kamu bisa konsultasikan portofoliomu dengan manajer investasi.
5 Jenis Investasi Menguntungkan dan Aman untuk Seorang Pemula
Sebagai mahasiswa yang ingin memulai, tentu kamu pasti ingin cari jenis investasi aman dan menguntungkan, kan? Karena itu, ada baiknya hal ini juga diikuti dengan pemahaman tentang jenis-jenis investasi yang ada. Bingung itu wajar kok, namanya juga pemula. Biar nggak bingung, berikut adalah jenis investasi menguntungkan dan aman untuk kamu.
1. Reksadana
Reksadana adalah kumpulan dana dari investor-investor, termasuk kamu, yang “dibelanjakan” ke berbagai instrumen investasi seperti obligasi, pasar uang, pendapatan tetap, dan pasar saham. Nggak butuh budget besar untuk investasi di reksadana, cukup dengan 100 ribu kamu pun udah bisa mulai berinvestasi.
2. Saving Bond Ritel (SBR)
SBR adalah surat utang negara atau biasa disebut juga dengan Surat Berharga Negara, jadi ketika kamu investasi ke jenis ini berarti kamu sedang meminjamkan dana kepada pemerintah. Investasi ke SBR memiliki resiko yang kecil dengan jangka waktu yang pendek. Tertarik untuk membelinya? Kamu bisa langsung cek di laman web Kementerian Keuangan.
3. Deposito
Deposito juga bisa jadi pilihanmu untuk investasi di awal karena sistemnya yang mudah seperti menabung di bank. Kamu bisa menentukan jangka waktu investasinya mulai dari 1 hingga 2 tahun. Namun, kamu nggak bisa menarik dana sewaktu-waktu sebelum masa investasi habis. Kalau kamu melakukannya, bakal ada jumlah penalti yang dikenakan.
4. Emas
Emas adalah jenis investasi menguntungkan dalam jangka panjang. Hal ini karena harga logam mulia yang satu ini cenderung naik tiap tahunnya, sehingga resikonya pun termasuk rendah. Bisa jadi pilihan investasi aman juga, lho.
5. Peer-to-peer Lending (P2P Lending)
Jenis investasi untuk pemula yang terakhir ini berbeda dengan jenis lainnya. Seperti namanya, kamu akan memberikan sejumlah dana pinjaman sebagai modal untuk pelaku bisnis yang ingin mengembangkan usahanya. Jenis investasi ini terbilang baru lho dan sekarang kamu bisa menemukan banyak aplikasi online penyedia jasa P2P Lending. Pastikan aja penyedia jasa tersebut udah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan), ya!
Cara Investasi untuk Pemula yang Bisa Kamu Ikuti
Langkah-langkah untuk investasi sebenarnya nggak susah, kok. Asalkan kamu tahu tujuan, target, dan sifat dari instrumen investasi yang kamu pilih, kamu udah bisa mulai berinvestasi.
Nah, berikut ini CICIL rangkum cara investasi untuk pemula yang gampang untuk diikuti.
- Tentukan tujuan dan target investasi yang jelas.
- Kalkulasikan pendapatan atau sumber dana kamu per bulannya dan tentukan besaran dana yang akan kamu setor per bulannya.
- Pilih tingkat resiko dan instrumen investasi sesuai kebutuhan. Ketahui pula sifat dan konsekuensi dari masing-masing instrumen tersebut.
- Tentukan jangka waktu investasi.
- Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi investasi.
- Rutin meninjau kinerja portofolio investasi.
- Komitmen terhadap skema investasi yang udah kamu tentukan sendiri.
Jadi, tunggu apa lagi Sobat CICIL? Buat kamu para mahasiswa yang ingin punya aset untuk masa depan finansial yang cerah, yuk mulai investasi dari sekarang!

Tidak ada komentar saat ini.