
Investasi untuk mahasiswa sekarang ini makin mudah dan terjangkau. Jadi investor nggak lagi hanya untuk mereka yang berkantong tebal, mahasiswa dengan uang jajan yang pas-pasan juga bisa lho jadi investor. Kamu mungkin belum terpikir untuk berinvestasi karena statusmu masih sebagai mahasiswa.
Tumpukan tugas kuliah, berbagai tanggung jawab kegiatan organisasi kemahasiswaan yang kamu tanggung, dan gaya hidup anak muda yang pastinya nggak mungkin kamu lewatkan, mungkin banyak memakan waktu sehingga kamu nggak sempat mikirin soal investasi.
Mahasiswa, Berinvestasilah untuk Masa Depan
Mungkin di antara kamu ada yang mikir, “Kan masih muda, nanti-nanti aja mikirin soal investasi”. Nah, justru karena masih muda kamu perlu mulai mempelajari soal investasi mahasiswa. Kamu saat ini sedang dalam masa transisi menuju kehidupan pekerjaan lho, dimana biasanya kamu akan dituntut untuk mengatur keuangan secara mandiri dan mempersiapkan masa depanmu.
Tiap mahasiswa udah seharusnya mulai memikirkan masa depan. Kamu nggak perlu nunggu lulus kuliah untuk berinvestasi. Hasil dari investasi itu bisa kamu gunakan untuk menunjang keperluan cita-cita kamu di masa depan, misalnya untuk tempat tinggal, pernikahan, dan keperluan berkeluarga nantinya. Karena itu, berinvestasi sejak muda, atau sejak masih menjadi mahasiswa bakal memberi keuntungan untuk kamu. Kamu jadi punya waktu yang cukup panjang untuk berinvestasi sehingga hasil yang didapat di masa depan bisa lebih optimal.
Sebelum mengambil keputusan untuk memilih salah satu jenis investasi, ada baiknya kamu memiliki perencanaan keuangan terlebih dulu. Cara kamu mengelola keuangan akan sangat terpengaruh dengan tujuan investasi yang kamu miliki. Sekarang ini udah banyak kok aplikasi atau software yang bisa membantu untuk mengelola keuangan kamu.
Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan beberapa hal terlebih dulu, nih.
Tips Investasi untuk Mahasiswa yang Mau Memulai Investasi
1. Pikir ulang sebelum berutang
Manusia cenderung sulit untuk cepat puas dengan apa pun yang dimiliki. Hal itu disebabkan karena pengaruh dari dunia luar yang sangat berkontribusi akan hal ini. Mulai dari alasan gengsi soal materi dan tren fashion pada zaman sekarang yang mana kalau belum memiliki barang tersebut, maka tandanya nggak keren.
Demi bisa up to date, banyak yang memutuskan untuk berutang karena materi yang dimilikinya belum mencukupi. Nah, sebaiknya kamu perlu berpikir ulang sebelum berutang. Di balik utang yang diambil, ada beberapa untung dan rugi yang wajib kamu ketahui agar kamu nggak merasa dirugikan. Selain itu, bijaklah untuk melunasi utang tepat waktu agar cicilan nggak menumpuk.
Jadi, sebelum memulai investasi untuk mahasiswa, pikirkan baik-baik pemasukan dan pengeluaran serta utang (kalau kamu berutang). Dengan begitu, kegiatan investasi kamu akan berjalan dengan baik.
2. Banyak belajar
Perbanyaklah belajar segala macam hal mengenai investasi untuk mahasiswa. Kamu bisa mempelajari produk apa yang akan kamu investasikan, memahami kondisi pasar saham, dan trik trik jitu yang telah dilakukan orang-orang sukses dan berpengalaman.
Kamu bisa mempelajarinya dari media apa aja, bisa dari majalah, koran, buku, sampai artikel di internet. Atau, kamu juga bisa mengikuti seminar-seminar di kampus yang menghadirkan investor-investor yang udah berpengalaman di dunia investasi.
Dengan begitu, kamu bisa memperdalam dan memperluas ruang pemikiran kamu dalam urusan investasi. Dalam sebuah seminar, kamu juga bisa kok berkonsultasi secara langsung dengan ahlinya.
3. Pahami risiko dari tiap instrumen investasi
Dalam memutuskan apa yang ingin diinvestasikan, kamu harus benar-benar paham seperti apa risiko dari instrumen investasi yang dipilih nanti.
Misalnya, kalau kamu adalah orang yang berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu, ambillah investasi dengan risiko kecil walaupun kamu tahu bahwa keuntungan yang diperoleh nggak tinggi.
4. Tahu apa yang ingin dicapai dari berinvestasi
Sebelum memulai investasi, kamu harus menentukan apa yang ingin kamu capai dari investasi. Ada tiga jenis jangka waktu investasi, yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Nah, berikut ini ada penjelasan tentang perbedaan investasi berdasarkan jangka waktunya.
Kamu Bisa Membagi Rencana Investasi Kamu Berdasarkan Jangka Waktu:
1. Investasi jangka pendek
Investasi ini dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 3 tahun. Kategori ini bisa kamu pilih kalau kamu berencana menggunakan uang hasil investasi dalam waktu dekat. Misalnya untuk liburan, membeli mobil, atau menikah. Kalau pilih kategori ini, kamu bisa pilih investasi trading saham, derivatif, atau obligasi.
2. Investasi jangka menengah
Investasi dengan jangka waktu 3-5 tahun. Biasanya dipilih untuk menyiapkan dana yang akan digunakan pada jangka waktu itu, misal untuk membangun rumah, mendirikan bisnis, atau untuk modal investasi selanjutnya. Kamu bisa pilih investasi untuk mahasiswa dalam bentuk saham dan property dalam kategori ini.
3. Investasi jangka panjang
Investasi dengan jangka waktu di atas 5 tahun. Biasanya dipilih untuk yang ingin menyiapkan dana pensiun atau menyiapkan dana pendidikan anak. Investasi seperti emas, saham, obligasi, properti, dan reksadana cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang.
Lalu, Apa Keuntungan yang Kamu Dapat Dari Memulai Investasi?
Bisa merdeka secara finansial
Merdeka secara finansial itu bisa diartikan sebagai kondisi dimana seseorang udah mandiri secara finansial alias bisa hidup serba berkecukupan tanpa perlu merasa takut akan mengalami kebangkrutan. Merdeka secara finansial berarti kamu bisa menikmati hidup di masa depan tanpa harus bekerja lebih keras. Misalnya, di masa depan kamu memiliki banyak aset yang bisa menghasilkan uang untuk kamu. Atau, kamu bisa memiliki rumah sendiri tanpa harus membayar tagihan rumah kontrakan tiap bulannya.
Belajar membuat perencanaan jangka panjang
Investasi itu memang bukan tabungan jangka pendek, jadi pasti bakal membutuhkan perencanaan ekonomi yang matang. Hal itu agar di masa depan nanti kamu bisa menghasilkan keuntungan yang cukup atau bahkan lebih. Nah artinya, dengan memulai berinvestasi dari sekarang, kamu jadi bisa belajar tentang perencanaan jangka panjang.
Berbisnis sejak dini
Bisa dibilang berinvestasi itu sama seperti berbisnis. Lho, kenapa? Karena, sama seperti kalau melakukan bisnis, dalam investasi juga diperlukan adanya strategi, jadi pengelolaannya pun juga sama seperti merintis sebuah bisnis. Selain itu, hasil yang kamu dapatkan dari investasi bisa dibilang merupakan keuntungan dari bisnis yang kamu kelola selama ini. Apalagi kalau investasi yang kamu pilih dan jalan adalah investasi saham. Dengan begitu, kalau kamu berinvestasi dari sekarang, maka sama aja seperti berbisnis sejak dini.
Nah, investasi untuk mahasiswa bukanlah hal yang tidak mungkin, Sobat! Ambil langkah pertamamu sekarang dan lakukanlah perubahan!
Tidak ada komentar saat ini.