
Zaman sekarang, pintar dalam mengelola keuangan itu jadi salah satu keahlian yang wajib dimiliki oleh mahasiswa. Tujuan dari keahlian ini tentu aja biar kita mampu memenuhi kebutuhan tanpa harus menghabiskan isi dompet atau saldo ATM. Karena kalau nggak, ya konsekuensi yang ada uang bulanan kita habis karena nggak bisa mengontrol pengeluaran.
Apalagi, sekarang uang nggak hanya berwujud kertas dan disimpan di dompet konvensional aja, melainkan ke dompet elektronik alias e-wallet. Mau jajan sekarang pun kadang membuat kita berpikir dua kali, karena ada banyak promo yang bertebaran kalau kita melakukan pembayaran lewat uang elektronik.
Selain itu, perkembangan zaman juga memungkinkan munculnya berbagai aplikasi pembiayaan seperti CICIL.co.id yang bisa membantu kita untuk memenuhi kebutuhan kuliah. Salah satu layanannya adalah kamu bisa membeli barang penunjang kuliah dengan metode pembayaran cicilan.
Nah, tapi sebenarnya apakah kamu tahu berapa porsi cicilan yang ideal dari pengeluaran uang bulanan? Kali ini CICIL akan kasih tahu sekilas info tentang hal tersebut!
Atur keuanganmu berdasarkan rasio pembagian ini!
Porsi cicilan yang ideal: 30%
Sobat CICIL, rasio pengeluaran untuk cicilan yang ideal adalah 1/3 dari jumlah total pemasukan bulanan yang kamu punya. Batasan ini memang diharapkan bisa meminimalisir kegagalan dalam membayar cicilan. Selain itu, adanya batasan 1/3 ini akan membuat kamu bisa memenuhi kebutuhan lain dengan lancar.
Kamu bisa coba dulu hitung pemasukan yang kamu dapat setiap bulannya. Dari situ, kamu cuma perlu mengambil 30 persennya sebagai batasan maksimal cicilan yang bisa kamu bayarkan.
Sebagai contoh, uang bulanan yang kamu terima adalah Rp2.000.000. Ambil 30 persen dari jumlah tersebut dan kamu akan memiliki Rp600.000 sebagai jumlah batasan cicilan. Nah, ini berarti kamu bisa membeli barang yang besar cicilan per bulannya nggak melebihi Rp600.000. Caranya gampang, kan?
Porsi pengeluaran untuk kebutuhan hidup: 40%
Selain membayar cicilan, kamu pasti punya kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi. Meski ini kebutuhan pribadi, kamu juga harus tetap punya batasan, ya. Jadi, nggak semua sisa setelah melakukan cicilan boleh kamu gunakan untuk kebutuhan pribadi.
Normalnya, ambillah 40 persen dari jumlah pemasukan bulanan. Mengambil contoh di atas, jika uang bulanan kamu adalah Rp2.000.000, berarti batasan untuk pengeluaran pribadi adalah Rp800.000. Ini artinya kamu nggak bisa jajan atau mengeluarkan duit lebih dari Rp800.000 untuk kebutuhan pribadi.
Porsi untuk tabungan atau investasi: 20%
Alasan kenapa kamu nggak boleh menghabiskan sisa uang bulanan setelah bayar cicilan adalah untuk tabungan atau investasi masa depan. Mumpung masih mahasiswa, kamu perlu tanamkan kebiasaan baik ini untuk masa depan finansial yang cerah. Cukup targetkan aja untuk apa tabungan ini akan digunakan sebagai motivasi kamu untuk terus melakukannya.
Porsinya nggak bakal melebihi porsi kebutuhan pribadi kok, hanya 20 persen aja. Jadi, kamu perlu sisihkan jumlah uang sebesar Rp400.000 jika uang bulanan kamu adalah Rp2.000.000.
Porsi untuk dana darurat: 10%
Kamu juga perlu mengalokasikan uang bulanan kamu untuk dana darurat, lho. Dana darurat adalah dana yang bisa kamu gunakan sewaktu-waktu jika ada masalah yang sangat mendesak. Nggak ada salahnya untuk sedia payung sebelum hujan, kan? Kalau ada hal yang nggak terduga seperti mendadak jatuh sakit atau gadget rusak, kamu tinggal pakai aja dana darurat ini.
Jumlah 10 persen jika uang bulananmu Rp2.000.000 adalah Rp200.000. Nggak besar, kan? Jadi, jangan lupa untuk sisihkan sejumlah uang untuk dana darurat ya!
Namun demikian, ini adalah pedoman umum aja ya, Sobat CICIL. Kamu juga bisa mengubah-ubah atau memodifikasi sendiri rasio pembagiannya sesuai dengan kebutuhan kamu. Asal kamu bisa pertimbangkan juga untuk alokasi dana untuk tabungan, investasi, dan dana darurat, ya!

Tidak ada komentar saat ini.