
Kampus atau perguruan tinggi memang ditujukan untuk mencetak lulusan-lulusan berkualitas yang bisa berkontribusi dalam perannya masing-masing di kehidupan bermasyarakat. Tapi, tahukah kamu gimana awal mula berdirinya kampus di Indonesia?
Perjalanan awal mula pendidikan tinggi di Indonesia dimulai dari ranah kedokteran. Yap, hal ini ada hubungannya dengan kondisi masyarakat Indonesia di masa pemerintahan kolonial Belanda di abad ke-19 yang masih belum memiliki sistem kesehatan dan sanitasi yang baik. Untuk mengatasinya, didirikanlah lembaga pendidikan tinggi kedokteran oleh pemerintah kolonial.
Terdapat dua perguruan tinggi dokter jaman dahulu yang udah umum diketahui, apakah kamu bisa menebaknya?
Kampus yang pertama adalah STOVIA atau School tot Opleiding voor Indische Arsten, yaitu sebuah lembaga pendidikan dokter Jawa/pribumi yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tahun 1902. Selanjutnya, di Kota Surabaya ada NIAS atau Nederlandsch Indische Arsten School, yaitu sekolah dokter yang didirikan pada tahun 1913.
Nah, sejak negara kita merdeka, kedua kampus tersebut telah berubah nama. Penasaran? Yuk, kita simak juga beberapa deretan kampus tertua yang ada di Indonesia!
1. Universitas Indonesia
Pertama kali didirikan pada tahun 1849, Universitas Indonesia awalnya bernama Dokterdjawaschool Batavia yang lulusannya memiliki gelar Dokter Jawa. Gelar yang cukup unik, kan?
Penamaan gelar ini ada hubungannya dengan peraturan dari kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan lulusan dokter untuk membuka praktek di wilayah Hindia, khususnya di Pulau Jawa. Barulah kemudian sekolah dokter ini berubah nama menjadi STOVIA.
Setelah negara kita mengalami beberapa peristiwa bersejarah, pada tahun 1950 nama Universiteit Indonesie dicetuskan, namun dalam Bahasa Indonesia masih bernama Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia. Barulah pada tahun 1954, nama Universitas Indonesia dipatenkan.
Hingga saat ini, dengan lebih dari 15 fakultas, Universitas Indonesia adalah salah satu universitas terbaik dan diidam-idamkan oleh kalangan pemuda. Apakah kamu salah satunya?
2. Universitas Airlangga
Berada di kawasan timur Pulau Jawa, Universitas Airlangga (UNAIR) juga memiliki sejarah yang nggak kalah panjangnya.
UNAIR berdiri sejak tahun 1913, di mana kolonial Belanda pertama kali membangun NIAS, kemudian disusul pada tahun 1928, yaitu ketika STOVIT atau School Tot Opleiding Van Indsiche Tandartsen dibangun. Keduanya merupakan sekolah kedokteran yang juga merupakan cikal bakalnya Fakultas Kedokteran di UNAIR. Nggak salah kalau UNAIR terkenal dengan Fakultas Kedokteran-nya yang difavoritkan banyak pelajar.
Kemudian pada tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan Hari Pahlawan, Universitas Airlangga secara resmi berdiri.
Saat ini, ada tiga kampus UNAIR yang tersebar di wilayah Kota Surabaya, yaitu Kampus A (Fakultas Kedokteran), Kampus B (Soshum), dan Kampus C (Saintek).
3. Institut Teknologi Bandung
Beralih ke wilayah barat Pulau Jawa, Institut Teknologi Bandung atau ITB juga masuk ke jajaran kampus tertua di Indonesia, lho.
ITB awalnya didirikan dengan nama Technische Hogeschool te Bandoeng (TH te Bandoeng) oleh pemerintah Hindia Belanda pada 3 Juli 1920 sebagai perguruan tinggi yang dimaksudkan untuk mencetak lulusan yang bisa memenuhi kebutuhan teknik karena keterbatasan sumber daya pada era Perang Dunia pertama.
Lalu, pada tanggal 2 Maret 1959 kampus ini berubah nama yang dikenal seperti sekarang ini. Kini, ITB memiliki 12 fakultas atau sekolah dengan kurang lebih 128 program studi.
4. Institut Pertanian Bogor
Masih di Provinsi Jawa Barat, terdapat sejarah panjang di balik pendirian kampus yang terkenal dalam bidang pertanian dan agronomi ini.
Institut Pertanian Bogor (IPB) pertama kali didirikan pada tahun 1940 di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Namun, pada masa kolonial Jepang tahun 1942-1945, IPB sempat ditutup. IPB dibuka kembali pada tanggal 27 April 1952 pada saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian Universitas Indonesia oleh Presiden Soekarno.
Yap, dulunya Fakultas Pertanian UI ini adalah cikal bakal berdirinya IPB. Kala itu, Bung Karno menyampaikan pidato yang sangat menggugah tentang potensi negara ini untuk mengelola sumber daya demi membangun ketahanan pangan Indonesia, bahwa diperlukan adanya lembaga pendidikan pertanian untuk mewujudkannya.
Akhirnya, pada tanggal 1 September 1963 IPB pun secara resmi dibentuk. Sampai saat ini, IPB jadi primadona pelajar yang ingin melanjutkan studi tentang pertanian dan agronomi. Tapi jangan salah, IPB juga punya program studi lainnya juga, lho!
5. Universitas Gadjah Mada
Di bagian selatan Pulau Jawa di Kota Yogyakarta, terdapat Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didirikan resmi oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 1949.
Awalnya, UGM hanya memiliki 6 fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Hewan. Seiring dengan berjalannya waktu, universitas yang termasuk dalam top three universitas terbaik di Indonesia ini mengembangkan program studi yang dimilikinya.
Saat ini UGM memiliki 18 fakultas dan 100 program studi untuk jenjang S1, S2, hingga S3 serta dua sekolah, yaitu sekolah vokasi dan pascasarjana.
6. Universitas Islam Indonesia
Kalau lima kampus di atas adalah kampus negeri, kali ini title kampus tertua juga dipegang oleh kampus swasta. Sebelum dipindah ke Kota Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) ini dulunya berdiri pada tanggal 8 Juli 1945 dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) yang didirikan untuk masyarakat pribumi di Jakarta.
Lalu setelah terjadi sidang Majelis Soero Moeslimin Indonesia, didirikanlah STI Yogyakarta. STI kemudian berganti nama menjadi UII pada tanggal 3 November 1947.
7. Universitas Nasional

Kampus terakhir yang termasuk dalam jajaran kampus tertua di Indonesia adalah Universitas Nasional (UNAS). UNAS merupakan kampus tertua kedua dan termasuk kampus swasta tertua di Jakarta, lho. Didirikan pada tanggal 15 Oktober 1949, berdirinya UNAS dicetuskan oleh kumpulan cendekiawan dari Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK).
Pada saat itu, lulusan sekolah menengah atas nggak mau memasuki perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah kolonial Belanda. Dari situlah, cikal bakal terbentuknya UNAS.
Selain itu, UNAS juga berperan dalam revolusi kemerdekaan negara, lho. Sampai-sampai Bung Karno menobatkan gelar “Universitas Perjuangan” kepada UNAS pada tahun 1959.
Gimana, apakah kampus kamu ada di list ini? Nggak dipungkiri lagi ya kalau perjuangan leluhur kita untuk membangun pendidikan di Indonesia itu butuh proses yang panjang. Makanya, sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus tetap semangat menjalani perkuliahan seperti halnya yang dilakukan oleh pendahulu kita.
Tetap semangat jalani kuliah selalu ya, Sobat CICIL!

Tidak ada komentar saat ini.