
Tipe ujian yang umumnya kamu temukan di tingkat sekolah menengah pasti hanya seputar pilihan ganda, esai, atau bahkan mencocokkan. Nah, ketika kamu berstatus mahasiswa, ujian-ujiannya nggak hanya seputar itu, lho. Buat kamu yang baru menyandang predikat mahasiswa baru alias maba, udah tahu tipe ujian yang ada di jenjang perguruan tinggi?
Seperti yang kita tahu, perguruan tinggi adalah tempat di mana mahasiswa belajar bidang ilmu tertentu sebagai bekal dan persiapan untuk terjun langsung di dunia kerja, agar mampu menjalankan sebuah fungsi di kehidupan bermasyarakat.
Di kelas mungkin kamu akan belajar banyak teori aja. Namun pada kenyataannya, untuk berhadapan langsung dengan dunia kerja, kamu butuh lebih dari sekadar memahami ilmu dan teori, tetapi harus menguasainya juga.
Dengan adanya ujian, kamu bisa lebih paham bagaimana cara mengaplikasikan ilmu-ilmu yang kamu dapatkan di kelas. Kamu juga jadi lebih tahu apakah ilmu ini udah dikuasai atau belum. Makanya, di jenjang perkuliahan ini ada banyak tipe ujian yang diberikan.
Buat kamu si maba, yuk ketahui tipe-tipe ujian di dunia perkuliahan! Nggak ada salahnya kan untuk antisipasi dulu sebelum menghadapinya? Jadi, kamu bisa persiapin diri dan nggak kaget sewaktu UTS dan UAS!
1. Paper/Esai
Ujian paper atau esai adalah tipe ujian di mana kamu akan diberikan sebuah topik atau tema tertentu dan harus mengembangkannya menjadi esai yang terstruktur. Bisa juga kamu malah dikasih sebuah studi kasus dan pertanyaan-pertanyaan terkait yang harus kamu jabarkan dalam bentuk paper.
Nah, untuk membuat paper sebenarnya kamu nggak perlu bingung, kok. Format esai yang biasanya terdiri dari banyak kata, font, margin, dan spasi pasti akan diinfokan sama dosen. Kamu tinggal melakukan riset mendalam buat jawaban yang mau ditulis di dalamnya, deh.
Untuk jenisnya, ujian paper atau esai ada yang dikerjakan secara individual dan kelompok. Mau itu kerja individu atau kelompokan, pastikan aja kamu perhatiin ketentuan-ketentuan esainya dan yang paling penting adalah deadline alias batas waktu pengumpulan. Jangan sampai telat!
2. Take-Home Non-esai
Berbeda dengan ujian paper, untuk ujian take-home ini kamu hanya tinggal menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Jawaban yang diharapkan dosen kamu biasanya adalah jawaban yang detail, menyeluruh, dan tentunya tepat. Format dari ujian ini nggak kayak paper ya, Sobat. Jadi, kamu tinggal tulis aja sesuai urutan nomor pertanyaan.
Seperti namanya, ujian ini dikerjakan di rumah. Enak banget, kan? Eits, jangan senang dulu. Meski dikerjakan di rumah, umumnya tingkat kerumitan ujian take-home itu cukup tinggi, lho. Menjawab pertanyaannya nggak sekadar benar atau nggaknya. Kreativitas juga akan jadi nilai plus di mata dosen, apalagi kalau jawaban kamu itu anti-mainstream alias berbeda dengan jawaban teman-teman yang lain.
Oiya, beberapa ujian take-home mewajibkan kamu untuk menjawab dengan tulis tangan di kertas folio. Pokoknya jangan lupa perhatikan arahan dosen kamu, ya!
3. Open Book
Yap, kamu menebaknya dengan benar. Ujian open book memungkinkan kamu untuk membuka buku atau literatur yang terkait dengan mata kuliah yang diujikan. Tapi, jangan menyepelekan tipe ujian ini ya, Sobat.
Meski kamu bisa membuka buku selama ujian, kamu harus paham dulu dengan materi yang diujikan. Kan sama aja kalau kamu nggak paham dengan materinya?
Makanya, ada baiknya untuk menyiapkan atau mengantisipasi mana aja yang sekiranya bakal keluar di soal-soal ujian. Sebelum hari-H ujian, kamu bisa coba untuk menandai bagian-bagian penting dari buku yang dipelajari dengan sticky notes atau stabilo. Jadi, ketika waktu ujian datang, kamu nggak akan bingung lagi untuk membolak-balik halaman.
4. Oral test/Presentasi
Tipe ujian oral adalah ujian di mana kamu akan berhadapan langsung dengan dosen secara one-on-one alias tatap muka. Dosen akan melontarkan pertanyaan dan kamu harus menjawabnya secara on-the-spot. Wah, gimana tuh persiapannya?
Tenang! Selama kamu memahami betul materi dan udah melakukan usaha seperti riset, dan sharing dengan teman ataupun senior, oral test bisa dengan mudah kamu lalui.
Nah, ada juga tipe oral test yang bentuknya adalah presentasi, Sobat CICIL. Di sini kamu dituntut bisa menjelaskan slide powerpoint (PPT) dengan baik. Jadi, dosen pasti berharap agar kamu nggak hanya baca PPT aja.
Tips buat kamu agar nggak grogi atau nervous, persiapkan dulu antisipasi jawaban atau PPT dengan matang. Latihan untuk ngomong di depan kaca sangat membantu lho, atau nggak, kamu bisa berlatih dengan teman. Selain bikin percaya diri, kamu bisa makin tahu aspek-aspek apa aja yang kurang dari jawaban atau PPT kamu.
5. Ujian Kelompok
Siapa yang suka teamwork? Ujian kelompok juga sering diberikan ketika UTS bahkan UAS, lho. Kamu akan berada di satu grup berisikan anggota dari teman kelas. Terdengar menyenangkan dan mudah, kan?
Jangan salah, Sobat. Meski nampaknya ringan karena pengerjaannya dibagi ke beberapa anggota, terkadang untuk menyatukan kepala itu yang menjadi tantangan. Apalagi kalau kelompok dibagi secara random oleh dosen, di mana kamu nggak bakal sekelompok dengan teman satu geng kamu.
Untuk menyiasatinya, diperlukan banget leader yang bisa memimpin kelompok kamu secara tegas dan lugas. Dengan begitu, pengerjaan ujian bisa terarah dan pembagian pekerjaan juga akan jelas. Hal ini penting karena di ujian kelompok, kamu akan dinilai berdasarkan kinerja kelompok secara utuh, bukan secara individu.
6. Ujian Praktik
Pada beberapa mata kuliah tertentu, kamu juga bakal dituntut untuk melakukan ujian praktik. Karena selain di kelas, dosen perlu untuk menguji kecekatan dan keterampilan kamu ketika berhadapan langsung dengan sebuah masalah. Beberapa jurusan yang memiliki banyak praktik adalah farmasi, kedokteran, ilmu komunikasi, tata boga, desain grafis, dan lainnya.
Untuk mengantisipasinya, tentu kamu harus banyak berlatih, Sobat. Seperti kata pepatah, practice makes perfect. Semakin sering kamu berlatih, maka kamu juga akan semakin mahir untuk melakukannya. Grogi pun bukan masalah lagi, deh!
Nah Sobat CICIL, itulah enam tipe ujian di dunia perkuliahan yang maba harus tahu. Kalau di jurusan kamu sendiri, apakah kamu pernah menemui ujian-ujian ini? Apapun tipe ujiannya, tetap semangat menjalaninya, ya!
Tidak ada komentar saat ini.