
Pernah nggak sih merasa bingung ketika kamu punya banyak sertifikat dari berbagai pengalaman seperti kepanitiaan, pelatihan, ataupun kursus tapi nggak tahu sertifikat mana yang harus dimasukkan ke dalam CV? Mungkin saking banyaknya sertifikatmu, kamu berpikiran, dimasukin semua apa nggak, ya?
Yap, nggak sedikit juga lho mahasiswa yang merasa kebingungan sertifikat mana yang harus dicantumkan di CV. Padahal, nggak semua sertifikat bisa kamu tulis di CV lho. Kenapa? Sebab, kalau semuanya kamu tulis, tingkat keterbacaan CV kamu akan berkurang, alias bakal jadi berhalaman-halaman atau bikin sempit CV. Nanti yang ada malah CV kamu di-skip oleh HRD, deh.
Jadi, gimana cara milih sertifikat yang bisa ditulis di CV? Tenang aja, ikuti tips-tips berikut ini!
Memilih Sertifikat untuk CV Mahasiswa
Punya banyak sertifikat memang jadi nilai tambah sendiri buat kamu, karena nantinya dibanding kandidat lain CV-mu akan lebih menonjol. Nah, tapi banyak mahasiswa yang salah kaprah dengan anggapan ini dan salah mengartikannya. Banyak yang cuma mencantumkan sertifikat tapi nggak menyeleksinya terlebih dahulu. Sebagai solusinya, ini dia tips memilih sertifikat untuk CV mahasiswa!
1. Pilih sertifikat yang sesuai dengan kualifikasi posisi yang dilamar
Sebagai langkah awal penyeleksian sertifikat yang pengen dicantumkan, pahami dulu posisi yang bakalan dilamar. Coba lakukan riset mendalam misalnya dari persyaratan serta job description-nya, atau kamu bisa cari melalui browsing internet. Selanjutnya, baru cocokkan dengan sertifikat yang kamu punya. Dari situ, kamu bisa tahu apakah sebaiknya sertifikat ini dimasukkan atau nggak ke dalam CV.
Kalau memang nggak cocok atau nggak relevan sama sekali dengan kualifikasi posisinya, sebaiknya jangan dimasukkan. Sebaliknya, memasukkan sertifikat yang nggak relevan hanya akan memperkecil peluang lolosnya aplikasi pekerjaan kamu ke tahap selanjutnya dan menurunkan tingkat keterbacaan CV.
2. Pilih sertifikat yang jadi persyaratan dokumen
Pada beberapa lowongan, umumnya seorang kandidat diwajibkan untuk memiliki sertifikat yang berkaitan dengan spesialisasi atau keahlian khusus tertentu yang dibutuhkan. Oleh karenanya, sifatnya wajib buat kamu untuk memasukkan sertifikat tersebut di CV kamu. Tentu aja, dengan memiliki sertifikat yang disyaratkan, HRD akan lebih mempertimbangkan lamaranmu.
Nah, ada baiknya kalau kamu mempersiapkan sertifikat-sertifikat yang memang dibutuhkan sebagai persyaratan dokumen itu. Jadi, pastikan kamu tahu tujuan kari dan kumpulkan sertifikat terkait, ya!
3. Pilih sertifikat yang general
Nggak dipungkiri, manusia pasti terlahir dengan jiwa kompetitif, apalagi di tahap umur mahasiswa seperti sekarang ini. Hal-hal terkait sertifikat juga bisa jadi ajang kompetisi lho bagi beberapa orang. Ada yang merasa lebih percaya diri ketika punya sertifikat, ada juga yang menjadikan sertifikasi jadi ajang pembuktian atas kemampuan dimiliki.
Nah, punya jiwa kompetitif tentu wajar. Kamu bisa gunakan ini sebagai pendorong untuk ambil sertifikasi yang bersifat umum, seperti bahasa asing. Memiliki skor kefasihan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Mandarin, Prancis, dan lainnya bisa berguna di masa depan saat melamar pekerjaan, karena ini bakalan jadi aset kamu, terutama dalam hal berkomunikasi.
4. Perhatikan format penulisannya
Yap, kamu tentu nggak boleh salah menuliskan format sertifikasi pada CV kamu. Kamu perlu perhatikan tiga bagian utama yang wajib ada, yaitu nama sertifikat, penerbit, dan tanggal diterbitkannya sertifikat tersebut.
Apa nama dari sertifikat tersebut? Pastikan aja kalau nama ini adalah nama resmi yang digunakan oleh penerbit sertifikat. Penerbit sertifikat adalah lembaga yang mengeluarkan sertifikat atau bisa juga yang mengakomodasi sertifikat tersebut.
Lalu untuk penulisan tanggal sertifikat, perhatikan penulisan mulai dari tanggal, bulan, hingga tahun. Pada beberapa sertifikat, seperti sertifikat bahasa asing, dikenakan masa berlaku. Jangan lupa untuk tuliskan juga informasi tersebut ke dalam CV kamu, ya.
Yap, memilih sertifikat di CV mahasiswa itu nggak bisa sembarangan! Ikuti aja tips-tips di atas agar CV kamu lolos tahap screening CV oleh HRD ketika melamar magang atau pekerjaan sampingan. Semoga bisa membantu dalam pembuatan CV kamu, ya!

Tidak ada komentar saat ini.