
Contoh soft skill — Dalam penulisan CV dan resume, pasti kamu udah sering melihat referensi atau contoh-contoh beredar di jagat internet yang mencantumkan bagian skill di dalamnya. Bagian ini merupakan hal yang sifatnya nggak kalah esensial untuk dimasukkan, karena akan meningkatkan nilai kualifikasi kamu di mata HRD.
Mahasiswa butuh skill tertentu untuk menghadapi pekerjaannya. Eits, tapi nggak hanya soal soft skill lho yang harus kamu punya.
Sobat CICIL udah tahu belum kalau ada dua istilah dalam hal ini yang berbeda, yaitu hard skill dan soft skill? Keduanya merupakan hal wajib yang bukan cuma untuk sekadar tahu aja, namun tentunya harus dimiliki juga.
Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill
Nah, mungkin kamu masih banyak yang bingung nih, letak perbedaan hard skill dan soft skill itu di mana, sih? Biar lebih gampang dipahami, perbedaan mendasar keduanya bisa kamu lihat dari pengertian, contoh, dan dari mana kamu bisa mempelajarinya.
Oke, mari kita bahas terlebih dahulu tentang pengertian hard skill dan soft skill. Pengertian hard skill adalah kemampuan atau keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah fungsi suatu pekerjaan. Nah, untuk gampangnya, hard skill biasanya dicantumkan pada persyaratan kualifikasi yang ada di lowongan pekerjaan.Kemampuan ini nantinya yang jadi tanggung jawab pekerjaanmu.
Sedangkan, soft skill lebih mengarah ke atribut individual yang meliputi kepribadian dan kemampuan berkomunikasi yang kamu punya. Soft skill adalah kemampuan yang menunjang interaksi sosial dengan individu lain.
Kalau bisa ditarik gambaran besarnya, hard skill bisa dibuktikan langsung secara konkrit melalui aksi dari fungsi pekerjaan yang dilakukan atau misalnya diukur dengan nilai, seperti sertifikat, pencapaian, atau sejenisnya. Agar lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh dari hard skill:
- pemrograman
- desain
- akuntansi
- audit
- menulis
- mengajar
- menerjemahkan bahasa asing
- menghitung
- mengoperasikan komputer
- dan lainnya
Hard skill bisa didapatkan dari ilmu yang kamu pelajari di perkuliahan, kursus, atau perlatihan. Namun, soft skill belum tentu, lho. Wah gimana tuh maksudnya?
Soft skill bisa dibilang sebagai bawaan dari diri sendiri dan nggak dipelajari secara formal layaknya kuliah. Tapi, soft skill juga merupakan aspek yang penting untuk dimiliki.
Alasan Kenapa Soft Skill Itu Penting
Soft skill itu penting karena pada setiap bidang pekerjaan nantinya kamu akan berhadapan dengan berbagai interaksi, mau itu dengan rekan kerja, atasan, klien, ataupun lead. Soft skill akan berperan sebagai bekal untuk dapat melakukan keterlibatan dengan orang lain dalam pekerjaan, seperti berinteraksi, kerja tim, presentasi, dan lainnya.
Nah, Sobat CICIL, kabar baiknya adalah kamu bisa lho melatih soft skill dengan mudah. Misalnya, dengan bergabung organisasi kemahasiswaan, seperti BEM kampus atau jurusan, kepanitiaan acara kampus, dan menjadi pengurus UKM. Mengikuti magang dan program volunteer juga bisa menambah soft skill-mu.
CICIL juga punya program Student Ambassador yang tentu bisa kamu cobain kalau ingin menambah soft skill, pengalaman, dan komisi lho! Untuk info lebih jelasnya, kamu bisa cek di sini ya.
Soft skill penting banget dimiliki di samping hard skill. Udah punya gambaran tentang soft skill? Kalau masih bingung, ini dia contoh soft skill mahasiswa yang wajib hukumnya buat kamu punya!
10 Contoh Soft Skill yang Perlu Mahasiswa Miliki
1. Kerja sama tim
Kerja sama dalam tim adalah contoh soft skill mahasiswa yang paling umum diketahui dan juga terbilang nggak susah untuk melatihnya. Dari kerja kelompok saat perkuliahan aja, kamu udah bisa melatih soft skill ini untuk mendapatka nilai yang memuaskan. Nah, sama halnya saat menghadapi dunia kerja nantinya.
Kerja sama dalam sebuah tim perlu untuk kamu miliki, sebab kamu nggak bekerja sendirian dalam mewujudkan visi misi dan target perusahaan. Analogikan aja struktur perusahaan seperti tubuh kamu. Tubuh kamu terdiri dari masing-masing organ dengan fungsi yang berbeda. Namun, dibutuhkan kerja sama dinamis antar organ untuk menopang kelangsungan hidup yang baik.
Contoh soft skill ini sendiri dapat meliputi kemampuan menerima dan memberi masukan, kolaborasi kerja tim, empati dengan rekan kerja, mendahulukan profesionalitas pekerjaan, dan lainnya.
2. Berpikir Kritis
Kamu pasti sering dengar bahwa mahasiswa harus bisa berpikir kritis dalam perkuliahan. Yap, mahasiswa perlu untuk memiliki soft skill ini guna menelaah informasi yang diterima dan bisa mengolahnya secara rasional.
Kemampuan berpikir kritis akan membantu kamu agar lebih mampu untuk menerima arahan serta menganalisis situasi yang dihadapi dengan lebih tepat. Selain itu, kamu juga bisa lebih mengaitkan antar aspek yang kamu alami secara akurat. Contoh soft skill ini juga berguna banget saat diperlukan dalam pengambilan keputusan atas masalah atau mencari solusi.
Contoh yang termasuk critical thinking adalah logical reasoning, problem solving, rasa ingin tahu, kreatif, inovatif, decision making, dan lainnya.
3. Kepemimpinan
Nggak sedikit yang beranggapan kalau leadership itu bisa diraih hanya ketika menjadi pemimpin. Punya kemampuan leadership bukan berarti kamu harus pernah jadi pemimpin dalam sebuah organisasi, kok. Tenang aja, kamu bisa mulai dari menjadi pemimpin dirimu sendiri! Misalnya dengan menjadi lebih disiplin dalam mengerjakan tugas atau pada aktivitas sehari-hari.
Lalu, barulah kamu bisa mempraktekkannya dalam perkuliahan, seperti jadi ketua kelompok atau mengikuti kepanitiaan. Leadership dalam dunia kerja mampu mengajarkanmu bagaimana memberikan arahan yang baik, memimpin tim, dan menyelesaikan konflik yang ada.
Contoh soft skill ini adalah manajemen konflik, decision making, mentoring, mediasi, dan kemampuan untuk membawahi atau mengawasi kerja tim.
Makin mudah cicil perlengkapan kuliah dengan klik di sini
4. Integritas
Integritas memiliki arti bertindak konsisten dan teguh sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam sebuah lingkungan, misalnya kode etik dalam pekerjaan, nilai moral, sosial, dan lainnya. Sebagai mahasiswa, kamu pun bisa melatih soft skill ini dalam perkuliahan, lho.
Implementasinya bisa berupa konsistensi dalam berkata, bertindak, dan bersikap ketika mengikuti sebuah organisasi, kepanitiaan, atau sejenisnya. Kamu pasti diberikan suatu tanggung jawab yang udah disepakati di awal perekrutan. Nah, lakukan tanggung jawab itu secara konsisten sesuai dengan kesepakatan dan aturan-aturan yang udah diberikan.
Beberapa contoh soft skill yang termasuk integritas adalah kejujuran, keterpercayaan, keterandalan, dan juga konsistensi dalam bekerja.
5. Berkomunikasi
Yap, kemampuan berkomunikasi juga merupakan contoh soft skill yang bisa membantumu di dunia kerja kelak. Komunikasi nggak hanya soal interaksi dengan rekan kerja aja, tentunya ada banyak situasi yang bakal kamu hadapi di dunia kerja nanti.
Dengan memiliki kemampuan ini, kamu jadi tahu bagaimana menempatkan diri dalam situasi-situasi yang berbeda. Ada kalanya kamu harus menggunakan bahasa yang sopan, ada juga di mana kamu harus memakai bahasa yang tegas. Selain itu, kamu juga tahu waktu yang tepat untuk beropini.
Kemampuan komunikasi ini meliputi: public speaking, body language, negosiasi, persuasi, pendengar yang baik, dan presentasi.
6. Manajemen waktu
Manajemen waktu itu penting untuk mencapai work life balance. Memiliki manajemen waktu yang baik berarti kamu bisa membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Di dunia kerja, soft skill ini bisa mengajarkan kamu untuk dapat dengan tepat waktu mengerjakan pekerjaan yang memiliki deadline.
Melatih manajemen waktu bisa kamu coba saat punya banyak tugas kuliah dan jadwal kuliah yang sama-sama padat. Untuk mempermudah, lakukan dulu mana yang lebih prioritas, atau bisa juga dengan punya jadwal harian yang isinya to-do-list yang harus dikerjakan.
Contoh soft skill ini adalah perencanaan, stress management, pembagian tugas, prioritas, dan lainnya.
7. Adaptif
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Nah, peribahasa ini berlaku juga dalam konteks dunia kerja. Setiap perusahaan pasti punya kultur yang berbeda-beda. Sebagai karyawan baru, kamu harus bisa untuk mengikuti budaya kerja yang mereka punya secara cepat. Selain itu, kemampuan ini melatih kamu agar nggak ketinggalan jika ada perubahan dalam hal pekerjaan.
Beberapa contoh dari bersikap adaptif adalah mampu mempelajari hal-hal baru dan cepat menyesuaikan diri.
8. Emotional Intelligence
Emotional intelligence adalah kemampuan individu untuk mengelola emosi diri sendiri dan juga di lingkungan sekitarnya. Nggak hanya mengelola, kemampuan ini juga mengajarkan kamu untuk memahami dan menggunakan emosi kamu di dunia kerja, karena pasti di dunia kerja kamu harus bersikap profesional meski ada masalah pribadi ataupun yang lain.
Contoh soft skill ini meliputi open-minded, paham dengan kelebihan dan kekurangan diri, peduli dengan kesehatan mental, good listener, dan lainnya.
9. Fast Learning
Mampu belajar dengan cepat juga dapat membantumu kelak di dunia kerja. Sebab, perubahan atau penambahan tanggung jawab kerja juga kerap terjadi, lho. Tentu aja ini akan selaras dengan perkembangan kemampuan kamu ketika bekerja nanti. Jadi, mau nggak mau kamu dituntut untuk dapat menyerap informasi dan menerapkannya dengan cepat.
Kunci dari soft skill ini adalah kemauan untuk belajar hal-hal yang baru.
10. Active Listening
Mendengarkan nggak hanya sekadar masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Tentu, harus ada pemahaman dan pengelolaan informasi yang kamu dapat dari lawan bicara kamu. Punya skill ini di dunia kerja akan berguna saat kamu berdiskusi atau rapat dengan tim. Kamu akan lebih mudah untuk mengingat serta berpartisipasi aktif di dalamnya.
Adapun contoh soft skill mendengar secara aktif adalah kemampuan memfokuskan diri dalam berbagai situasi.
Akhir kata, soft skill sebenarnya nggak susah untuk dilatih, karena dari dunia perkuliahan, seperti kerja kelompok atau kepanitian pun kamu bisa melakukannya, kok! Jadi, manfaatkanlah masa perkuliahanmu sekarang dengan maksimal. Yuk mulai upgrade soft skill kamu untuk hadapi dunia kerja nanti!

Tidak ada komentar saat ini.